INDOSPORT.COM - Jagat basket Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar tim Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knight yang menggugat eks pemainnya bernama Dimaz Muharri.
CLS Knight melayangkan gugatan senilai ratusan juta kepada Dimaz Muharri di Pengadilan Negeri Surabaya atas dugaan wanprestasi dalam perkara nomor: 365/ Pdt.G/2021/ PN.Sby.
Seperti diketahui, Dimaz Muharri merupakan mantan pemain basket profesional yang pernah mengharumkan CLS Knight pada medio 2008 hingga 2015 silam.
Namun perselisihan terjadi ketika Dimaz Muharri memutuskan untuk mengundurkan diri dari CLS Knights pada 2015. Bukan tanpa alasan, Dimaz ingin lebih mengutamakan keluarganya di mana sang istri mengalami keguguran sebanyak dua kali sejak pernikahan mereka pada 2013.
Pengunduran diri Dimaz kemudian diterima oleh pihak CLS Knights. Namun, Dimaz dipanggil oleh perwakilan CLS Knights berinisial FR dan diminta mengembalikan uang kepada klub dengan total nominal Rp148 juta.
Disebutkan bahwa jika Dimaz tidak membayarkan total uang senilai Rp148 juta selambat-lambatnya pada 11 Desember 2015, maka ia akan dikenai bunga senilai 5 persen per bulan. Demi menghindari bunga 5 persen per bulan, Dimaz akhirnya bersedia untuk melunasi uang tersebut tepat waktu.
Namun setelah itu, dalam surat terbukanya, Dimaz mempertanyakan mengenai empat surat (3 surat pengakuan utang dan 1 surat Pemutusan Kontrak Kerja) pengakuan utang tersebut karena Dimaz tidak memiliki utang kepada ketiga pihak itu.
Pihak FR menjelaskan kalau keempat surat pengakuan utang itu berfungsi untuk mengikat Dimaz agar tidak bermain di klub lain hingga 2017 (Sesuai dengan masa kontrak terakhir kedua belah pihak yang berlaku pada 2015-2017).
Karena ingin permasalahan segera selesai dan fokus dengan keluarganya, Dimaz akhirnya setuju untuk menandatangani keempat surat tersebut.
Pada Desember 2019 lalu, datang tawaran kepada Dimaz untuk bergabung menjadi pemain tim basket profesional Louvre Surabaya. Dimaz menerima tawaran ini karena sudah tidak terikat lagi dengan kontrak apapun dengan klub basket manapun.
Hal itu membuat FR mengajak Dimaz bertemu untuk mengingatkan mengenai surat pernyataan utang. Dimaz mengingatkan bahwa sesuai penjelasan FR, dirinya tidak akan bermain di klub profesional manapun hingga 2017.
Namun pahit bagi Dimaz, pihak CLS Knights malah melayangkan gugatan berat dengan ancaman akan menyita rumah dan warisan-warisan almarhum sang ayah.