Mengenang Pistol Pete, Pebasket Legendaris NBA yang Meninggal Sesuai Ramalannya Sendiri
Pada tahun 1974, Pistol Pete pernah diwawancarai oleh Andy Nuzzo dari Beaver County Times di mana ia mengaku tak akan berkiprah di NBA selama 10 tahun dan meninggal karena serangan jantung.
“Saya tak ingin bermain 10 tahun di NBA dan mati karena serangan jantung di usia 40 tahun,” tutur Pistol Pete saat wawancara tersebut.
Tak disangka, Pistol Pete nyatanya berkarier di NBA selama 10 tahun dan dinyatakan meninggal di usianya yang ke-40 tahun karena serangan jantung di Pasadena, California.
Karier dan kematian tersebut nyatanya mengulangi ucapannya sendiri. Bahkan, Andy Nuzzo yang mewawancarinya kala itu merasa ngeri mengetahui fakta tersebut.
“Itu sedikit menakutkan. Kisah itu tergeletak di mejaku ketika saya bekerja pada Rabu (sehari setelah Pistol Pete meninggal).
“saya membacanya dan membacanya dan membacanya dan membacanya. Saya tak percaya itu. Semuanya (ucapan dan fakta meninggalnya Pistol Pete) sangat pas,” ujar Andy Nozzo dikutip dri laman Los Angeles Times.
Nuzzo pun membongkar wawancara itu. Ia mengenang saat itu Pistol Pete menjawabnya dengan ucapan yang jadi kenyataan tersebut karena tak senang dengan reaksi fans dan label ‘Hot Dog’ yang diterima pebasket legendaris itu.
“Itu (Ucapan Pistol Pete) terucap sesaat setelah seorang fans menunjukkan spanduk yang mengatakan ‘Pete, kenapa Hot Dog berharga 2 juta di Atlanta dan hanya 50 sen di Philadelphia?”
“Dia (Pistol Pete) baru saja berkiprah di NBA selama empat tahun dan dia mengatakan dia tak butuh basket, bahwa dia bisa melakukan yang lainnya,” kenang Andy Nuzzo.
Pasca meninggal dunia, nomor punggung 7 milik Pistol Pete dipensiunkan Utah Jazz dan New Orleans. Pun dengan nomor punggung 44 yang ia kenakan saat membela Atlanta Hawks.