Kisah Masa Kecil Shaquille O'Neal: Pukul Orang hingga Epilepsi

Sabtu, 2 Oktober 2021 17:54 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Kevork Djansezian/Getty Images
Dengan mata berkaca-kaca, legenda NBA, Shaquille ONeal memberikan pidato untuk penghormatan terakhir bertajuk Celebration of Life bagi Kobe Bryant dan Gianna Bryant di Staples Center pada tanggal (24-02-20) waktu setempat Copyright: © Kevork Djansezian/Getty Images
Dengan mata berkaca-kaca, legenda NBA, Shaquille ONeal memberikan pidato untuk penghormatan terakhir bertajuk Celebration of Life bagi Kobe Bryant dan Gianna Bryant di Staples Center pada tanggal (24-02-20) waktu setempat
Bully yang Mengubah Sifat Shaquille O'Neal

Dalam acara ‘Great Futures Start Here’ tersebut, Shaquille O’Neal mengisahkan kala dirinya di-Bully hanya karena posturnya yang tinggi besar dari anak-anak seusianya.

“Saya dulu di-Bully. Persoalanku karena saya berbeda dengan yang lainnya. Karena saya tinggi, saya harus mencari cara agar orang takut terhadapku atau menyukaiku,” tutur Shaq.

“Jadi saat di-Bully, saya memukul anak ini suatu hari dan dia mengalami serangan epilepsi dan itu menghentikanku dari perundungan dan kemudian membentuk karakter yang lain, yakni Shaq yang humoris,” lanjutnya.

Bisa dibayangkan bukan seberapa kuat pukulan Shaq kala itu yang menyebabkan rekannya epilepsi? Namun saat itu, Shaq panik karena di tempat itu hanya ada mereka berdua.

Kejadian itu terjadi di sekolahnya. Hingga akhirnya tak ada yang berani mengganggu Shaq lagi di dalam maupun di luar sekolah.

Karena pemukulan itu, Shaq pun mendapat nasehat dari ibundanya agar ia tak mengulangi hal yang sama di kemudia hari karena besarnya efek yang akan didapatkan orang lain.

“Anda terlalu besar dan terlalu kuat. Anda tak bisa melakua itu lagi,” tutur sang ibunda kepada Shaq.

Nasehat ibundanya dan pemukulan yang membuat rekannya epilepsi pun mengubah karakter Shaq yang memilih menjadi orang humoris.

Shaq memilih untuk menjadi orang humoris karena semata-mata agar disukai orang lain kendati tubuhnya berbeda dengan anak-anak seusianya kala itu.