INDOSPORT.COM - Kabar kurang sedap datang dari dunia baskes tanah air. Sebanyak enam pebasket dijatuhi hukuman larangan bermain seumur hidup di Indonesia Basketball League (IBL) menyusul kasus pengaturan skor pertandingan alias match fixing.
Keenam pebasket tersebut adalah Aga Siedarta Wismaya, Jorge Gabriel Senduk, M. Nur Aziz Wardhana, Yoseph Wijaya, Ariesanda Djauhari, dan Yerikho Tuasela.
Lima dari pebasket tersebut merupakan penggawa dari Pacific Caesar Surabaya, sementara satu nama terakhir yakni Yerikho Tuasela merupakan pemain Bali United Basketball.
Menukil dari IBL Indonesia, kasus tersebut bermula dari sebuah laporan dari managemen Pacific Caesar Surabaya pada kompetisi IBL yang berlangsung Mei 2021 lalu.
Usai laporan tersebut, IBL bersama PP Perbasi lantas membentuk tim untuk melakukan investigasi. Hasilnya, keenam pemain tersebut terbukti terlibat dalam match fixing.
Dalam rilis resmi, sanksi tersebut sesuai peraturan pelaksanaan IBL BAB IV Pasal 6 ayat 16, dimana bagi siapa saja yang melakukan match fixing baal dijatuhi hukuman seumur hidup dan denda hingga Rp100 juta.