INDOSPORT.COM – Lebih dari lima bulan telah berlalu sejak pebasket Brittney Griner hendak masuk Rusia dan malah berakhir dengan tuduhan penggunaan narkoba.
Pemenang medali emas Olimpiade dua kali dan delapan kali WNBA All-Star ini "ditahan secara salah" menurut pemerintah Amerika Serikat.
Pada 17 Februari, Griner dihentikan oleh otoritas Rusia. Gambar-gambar yang dirilis menunjukkan dirinya melewati keamanan di bandara Sheremetyevo Moskow saat kembali bermain untuk tim UMMC Ekaterinburg.
Pada 5 Maret, Layanan Bea Cukai Federal Rusia mengatakan bahwa mereka menahan seorang pebasket profesional anggota Asosiasi Bola Basket Nasional AS. Kantor berita pemerintah Rusia TASS mengidentifikasi pemain tersebut sebagai Griner.
Layanan Bea Cukai Federal Rusia menyatakan Griner membawa kartrid vape yang diisi dengan "minyak ganja."
Pada 7 Maret, Cherelle Griner, istri Brittney Griner, memposting pesan emosional di akun Instagram-nya. Ia berterima kasih kepada para pendukung dan mengonfirmasi bahwa Brittney masih berada di Rusia.
Pada 17 Maret, media pemerintah Rusia melaporkan bahwa penahanan pra-sidang Griner telah diperpanjang hingga 19 Mei. Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada USA TODAY Sports bahwa kedutaan besar di Moskow ditolak akses konsulernya.
Pada 23 Maret, akses konsuler akhirnya diberikan dan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa Griner "dalam kondisi yang baik".
Pada 3 Mei, Departemen Luar Negeri AS mengklarifikasi ulang bahwa kasus Griner termasuk dalam insiden "salah tahan" oleh pemerintah Rusia.
Dengan demikian, kasus Griner dialihkan ke Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan di Departemen Luar Negeri.