Terjerat Narkoba, Hidup Pebasket Wanita Amerika Berujung Tragis di Penjara Rusia
Peradilan Brittney Griner terjadi di tengah hubungan yang menegangkan antara dua negara digdaya, Amerika Serikat dan Rusia. Hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Pengacara Brittney Griner menyatakan bahwa pebasket WNBA tersebut menggunakan ganja dengan tujuan medis sembari menunjukkan bukti surat dokter.
Saat upaya bandingnya ditolak, kini Brittney Griner telah dikirim ke koloni hukuman Rusia di wilayah terpencil yang berada di tenggara Moskow Rusia.
Dilansir BBC, bintang basket putri Amerika Serikat itu bergabung dengan lebih dari 453 ribu narapidana wanita Rusia di balik jeruji.
Mereka yang menghuni koloni hukuman Rusia akan menjalani kehidupan yang berat. Pelanggar karena kejahatan berat bahkan dikabarkan dikirim ke koloni rezim khusus.
Perbedaannya terletak pada jumlah kunjungan yang diizinkan oleh kerabat. Bahkan disebutkan bahwa pelanggar kejahatan berat akan ditempatkan di sel dengan akses udara terbatas.
Sampai saat ini, Brittney Griner harus menjalani hukuman sembilan tahun yang dijatuhkan pengadilan Rusia kepadanya. Namun sejatinya, tidak ada yang tahu berapa lama dia akan menjalani hukuman.
Karena pasalnya, dilansir dari laman BBC, Amerika Serikat berencana melakukan pertukaran tahahan untuk membebaskan pebasket putri Amerika Serikat, Brittney Griner.
Namun dari pemaparan sang pengacara, Brittney Gritner saat ini berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di penjara Rusia.
“Brittney melakukan sebaik yang diharapkan dan berusaha untuk tetap kiat saat dia beradaptasi di lingkungan baru,” ucap pengacara Brittney Griner.
Sumber: BBC