INDOSPORT.COM - Dua klub basket Tanah Air, Prawira Bandung dan Pelita Jaya bersiap untuk saling berlomba mencetak sejarah di partai final IBL 2023.
Seperti diketahui, kompetisi Indonesia Basketball League sudah memasuki babak final yang akan bergulir di dua lokasi, yakni Hall Basket Senayan, Jakarta, dan GOR C-Tra Arena, Bandung.
Berlangsung pada 20-23 Juli 2023, ajang final IBL 2023 bisa dibilang merupakan laga pamungkas yang menarik lantaran tersingkirnya juara bertahan Satria Muda Pertamina.
Alhasil, ini menjadi kesempatan emas bagi Pelita Jaya yang terakhir kali juara IBL di tahun 2017. Sementara Prawira Bandung, mereka sudah puasa gelar trofi sejak kurang lebih 25 tahun silam.
Direktur Utama Indonesia Basketball League (IBL) 2023, Junas Miradiarsyah, pada sesi konferensi pers hari ini, Selasa (18/07/23), menuturkan bahwa pertandingan final IBL 2023 ini bakal menjadi laga yang sangat menarik untuk disaksikan.
"Ini merupakan pertemuan final yang sangat langka karena banyak indikator menarik bagi kedua tim. Apabila Pelita Jaya bisa memenangkan liga tahun ini, maka akan menjadi tim pertama yang mengawinkan gelar (double juara)," jelas Junas Miradiarsyah, Selasa (18/07/23), di Gold Dragon, Senayan Park, Jakarta Pusat.
"Fakta lainnya yaitu Bandung yang sudah 25 tahun puasa trofi. Prawira terakhir juara pas masih bernama Garuda Bandung,"
Jadi kedua tim berkesempatan menciptakan sejarah. Kami bisa prediksikan laga final IBL 2023 nanti akan jauh lebih menarik dari musim sebelumnya," sambung Junas.
Lebih lanjut, Junas Miradiarsyah menerangkan bahwa alasan pemilihan kota Jakarta dan Bandung sebagai venue laga final IBL 2023 juga berdasarkan peluang apik dari sisi bisnis.
Terlebih, pecinta bola basket di dua kota besar tersebut juga bisa dibilang sangat ramai peminat. Alhasil, bisa semakin menyemarakkan perhelatan final IBL 2023.
"Dari segi bisnis, Jakarta dan Bandung ini merupakan market terbesar yang kita miliki setelah ada Surabaya juga," terang Junas.
"Nah inilah yang kita inginkan agar industrinya semakin menggeliat lagi. Karena kita ingin bukan hanya IBL nya saja yang besar, tetapi klub dan pemainnya juga ikutan besar," tutup Junas Miradiarsyah.