Komentar Soal Penembakan di Las Vegas, Presenter Olahraga Seksi Ini Bikin Banyak Orang Nunduk Malu
Seorang presenter olahraga cantik asal Amerika Serikat bernama Rachel Nichols ikut angkat bicara soal penembakan yang terjadi di Las Vegas, Senin dini hari kemarin. Sekitar 59 orang tewas dan 500 lainya terluka setelah seseorang melepaskan rentetan tembakan di suatu acara festival musik.
- Ngeri! Begini Hukuman Pesepakbola Korea Utara Jika Gagal Menang di Pertandingan Internasional
- Membanggakan, Ratu Wushu Dunia Asal Indonesia Kembali Harumkan Nama RI
- Fans Cium Kaki Lionel Messi yang Tengah Tanding di Kampung Halaman Cristiano Ronaldo
- Yang Bisa Jawab Dapat Sepeda, Ini Olahraga Terberat Versi Presiden Jokowi
- Atlet Ini Tolak Ajakan Kencan 'Ratu' Porno Nomor Satu Sedunia Mia Khalifa
Peristiwa ini kembali memunculkan perdebatan soal aturan batasan penggunaan senjata api (senpi) di AS. Lantaran kejadian penembakan liar sudah yang kesekian kalinya. Bahkan seperti acara rutin. Hal ini bikin Rachel, pembawa acara NBA Show 'The Jump' di stasiun TV ESPN gemas untuk berkomentar.
Menurutnya, rakyat AS harus bersatu dan bekerja sama mengakhiri penyalahgunaan senpi. Komentarnya bikin banyak orang nunduk malu. Begini kutipannya yang sudah diterjemahkan dari situs sportingnews.com, Selasa (3/10/17).\
From #TheJump: On Las Vegas and the NBA and why it's important to keep working for an end to all this heartbreak. pic.twitter.com/e8sBx6he9S
— Rachel Nichols (@Rachel__Nichols) October 2, 2017
Saya ingin membuat pernyataan soal tragedi Las Vegas. Pihak berwenang mengatakan ini kasus penembakan brutal dalam sejarah AS. Mereka nampaknya terbiasa berkata seperti itu karena 14 bulan lalu mereka juga mengatakan hal sama tentang penembakan di Orlando. Entahlah apakah kita akan terus memperdebatkan ini, yang saya tahu, sementara kita masih ribut, ada korban jiwa masih berjatuhan di luar sana dan keluarga yang menderita ditinggal oleh anggotanya. Sebaiknya segera diambil langkah nyata untuk mengatur senjata api dan membenahi ini semua.
Rachel melihat pemerintah dan masyarakat belum serius menangani kasus-kasus senjata api. Buktinya, senpi masih dijual bebas di seluruh negara bagian Amerika Serikat, meskipun di beberapa wilayah sudah dibatasi.