Wakili Indonesia, CLS Knight Siap Berlaga di ABL 2017
CLS Knights Surabaya secara resmi berlaga di ajang ASEAN Basketball League musim 2017-2018. Tak tanggung-tanggung, tim asal Surabaya ini akan bersaing dengan sembilan tim terbaik di ASEAN.
Delapan tim lainnya yang berlaga di ajang ini adalah Hong Kong Eastern Sports Club, Singapore Slingers, Alab Pilipinas, Nanhai Long Lions, Saigon Heat, Westports Malaysia Dragons, Mono Vampire Basketball Club, dan Formosa Dreamers.
Jelang turun di ajang bergengsi ini, CLS mengaku sudah sangat siap. Berbagai persiapan pun juga sudah dilakukan, di antaranya adalah memilih arsitek tim yang baru, yakni Head Coach Koko Heru Setyo Nugroho yang sebelumnya merupakan asisten pelatih lama Wahyu Widayat Jati.
Di tangan pelatih baru, CLS semakin meningkatkan program latihan yang semakin intens selama enam hari dalam sepekan. Hal lainnya, klub basket putra kebanggaan warga Surabaya dan juga Jawa Timur ini pun turut bersolek dengan memperbaiki sejumlah fasilitas di markas mereka GOR Kertajaya. Mulai dari peremajaan lapangan, instalasi sound system, penambahan ice bath diruang ganti dan juga merenovasi beberapa hal pendukung lainnya.
“Kami sangat antusias menyambut musim ini, karena ABL ibarat seperti semi NBA yang sangat profesional bahkan dari sisi teknis dan non teknis. Saya pun semakin belajar untuk lebih profesional dalam menangani tim," ucap Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner, dalam keterangan resminya yang diterima INDOSPORT, Selasa (17/10/17).
"Mulai dari mempersiapkan lapangan dengan standar fasilitas yang layak, menggandeng tv partner, mencari pemain asing yang berkualitas, dan lainnya. Sementara untuk kompetisinya sendiri terus terang kami buta dengan kekuatan lawan mengingat ini kali pertama CLS berlaga di ABL. Tapi saya yakin semuanya akan memberikan yang terbaik, bukan untuk kebanggaan diri kami atau CLS, tapi untuk Kota Surabaya dan juga untuk basket Indonesia,” tambah dia.
Sementara itu shooter andalan CLS Knight, Sandy Febiansyakh dan para pemain lainnya mengaku sempat gundah karena absennya CLS di ajang Indonesian Basketball League musim ini. Namun setelah mendapat kepastian dari manajemen untuk berlaga di ASEAN Basketball League tahun ini, pemain yang akrab disapa dengan panggilan “Keceng” tersebut akhirnya semakin termotivasi untuk bermain di level kompetisi yang tinggi dan ketat dengan menghadapi sejumlah tim ASEAN dan luar lainnya.
“Semua pemain CLS tentunya sangat antusias dan termotivasi untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi menghadapi liga ABL yang tentunya sangat ketat. Persiapan juga sudah banyak dilakukan oleh pelatih. Sistem permainan kami tidak banyak berubah, hanya saja kami tinggal menyatukan chemistry antara pemain lokal dengan pemain asing. Kami sudah bertekad untuk berjuang semaksimal mungkin,” ujar pemain yang turut mempersembahkan medali perak basket putra di ajang SEA Games Malaysia beberapa bulan yang lalu.
Selama babak regular berlangsung (sampai akhir Maret 2018), CLS rencananya akan memainkan 20 pertandingan (10 home dan 10 away). Pada pertandingan pertama nanti, Sandy Febiansyakh dan rekan-rekannya akan memulai laga pertamanya di GOR Kertajaya pada tanggal 18 November mendatang melawan Formosa Dreamers, Taiwan.