Demi Jaga Gengsi, Laga Final IBL Dipimpin Wasit Asing
Babak final IBL 2018 akan segera berlangsung. Dimana juara bertahan Pelita Jaya akan kembali menghadapi Satria Muda. Laga ini seakan menjadi re-match babak final IBL musim lalu.
Laga ini pun diprediksi akan berjalan ketat. Sebab gengsi keduanya untuk menjadi yang terbaik akan sangat besar. Sadar akan hal itu, wasit asing asal Filipina pun disiapkan untuk menjadi pengadil di laga final yang akan dimulai pada Rabu (19/04/18) mendatang di Britama Arena Mahaka Square.
- Tak Mau Sulit Tidur Lagi, Satria Muda Ingin Rebut Gelar Juara Dari Pelita Jaya
- NBA Playoff 2018: Heat Samakan Kedudukan, Warriors Unggul 2-0
- Hasil Lengkap NBA: LeBron James Alami Kekalahan Pertama di Playoff
- Simak, Jadwal Game Pertama Playoff NBA 2017/18
- Tenggelamkan Stapac, Pelita Jaya Tantang Satria Muda di Final IBL
1. Agar Tak Ada Perdebatan
Datangnya wasit asing untuk memimpin partai puncak ini bukan tanpa alasan. Diutarakan langsung oleh Direktur IBL, Hasan Gozali, bahwa ia ingin laga final ini tidak ada perdebatan yang timbul dari permasalahan kepemimpinan wasit.
"Ini sudah puncak acara dimana dua tim yang sama seperti tahun lalu. Tentu laga final menjadi ekpetasi tinggi karena ada yang mau balas dendam dan ada yg mau mempertahankan gelar juara," ucap Hasan Gozali.
2. Sudah Disiapkan Sejak Lama
"Soal wasit asing memang sudah kita siapkan di awal season. Tapi baru terlaksana saat final nanti kita pakai pake wasit asing," tambah dia.
Hasan Gozali menambahkan, datangnya wasit asing ini bukan mengecilkan akan kinerja wasit-wasit asal Indonesia. Baginya hal ini semata-mata untuk menjaga kepercayaan setiap tim yang berlaga di babak final nanti.
3. Agar Tak Ada Polemik
"Pertimbangan bukan karena apa-apa. Memang di semifinal kemarin ada sedikit polemik soal wasit. Tapi kita harapkan dengan adanya wasit asing mendapat kepercayaan dari tim-tim," beber dia.
"Memang wasit asing tak menjamin lebih baik dari wasit Indonesia. Ini untuk sedikit perubahan saja kita mau final dan semoga kemenangan atau kekalahan tim di babak final bukan karena faktor tekhnik lain," tutur dia.