3 Strategi yang Bisa Digunakan Pelita Jaya untuk Meredam Tembakan 3 Poin Satria Muda
Game pertama partai final IBL 2017/18 yang mempertemukan Satria Muda melawan Pelita Jaya berlangsung sengit. Sang juara bertahan Pelita Jaya harus takluk di tangan Satria Muda dalam pertandingan tersebut dengan skor 63-73.
Salah satu hal yang membuat Satria Muda mampu unggul dalam laga tersebut adalah tembakan tiga poin. Tercatat dari 28 percobaan tembakan tiga poin, 13 diantaranya berhasil masuk.
Dengan kata lain, Satria Muda mencetak 39 poin dari tembakan tiga angka. 39 poin tersebut merupakan lebih dari setengah jumlah skor yang dicetak Satria Muda yaitu 73.
Sedangkan Pelita Jaya, dari 20 percobaan tembakan tiga poin, hanya 3 tembakan yang berhasil masuk. Jika hal itu terus terjadi di game kedua, maka Pelita Jaya bisa kembali menelan kekalahan dan merelakan gelar juara menjadi milik Satria Muda.
- Menangkan Game Pertama, Satria Muda: 'Kami Datang untuk Menang'
- (GALERI FOTO) Sengitnya Final IBL, Satria Muda vs Pelita Jaya
- Lemahnya Pertahanan, Jadi Penyebab Kalahnya Pelita Jaya di Game Pertama Final IBL 2018
- Nonton Kekasih Bertanding, Mikha Tambayong Justru Lebih Ngefans Pemain Lain
- Unggul Dalam 3 Point, Satria Muda Menangkan Game Pertama Final IBL 2018
Namun, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan Pelita Jaya untuk meredam tembakan tiga poin Satria Muda. Berikut ini INDOSPORT telah merangkumnya.
1. Box One
Strategi pertama yang bisa digunakan Pelita Jaya adalah 'Box One'. Dengan strategi ini, satu pemain ditugaskan untuk mengawal shooter Satria Muda. Sedangkan empat pemain lain ditempatkan di zona pertahanan.
Strategi ini bisa bersifat situasional tergantung jumlah shooter yang diturunkan oleh Satria Muda. Pelita Jaya bisa menaruh Wayne Bradford atay Xaverius Prawiro untuk melakukan 'Box One'.
2. Double Team
Strategi 'Double Team' juga bisa dilakukan oleh Pelita Jaya dengan menempatkan dua pemain menjaga satu orang pemain lawan yang punya akurasi dan skill tembakan tiga poin yang mumpuni.
Dengan menempatkan dua orang menjaga satu pemain, maka ruang tembak shooter lawan menjadi sempit dan menyulitkan dia untuk menembak.
Namun, strategi ini sangat beresiko. Karena dengan dua orang menjaga satu pemain, maka akan ada satu pemain lawan yang bisa berdiri bebas.
3. Man to Man
Dari 12 pemain yang dimiliki Satria Muda, 6 orang diantaranya berhasil mencetak tembakan tiga angka dalam game pertama final IBL 2017/18. Oleh sebab itu, strategi 'Man to Man' merupakan strategi yang paling tepat untuk diterapkan di game kedua.
Hardianus tercatat tiga kali melakukan three point, jumlah yang sama juga dimiliki oleh Kevin Yonas dan Arki Dikania Wisnu. Bahkan Dior Lowhorn yang berposisi sebagai center/forward juga piawai melakukan tembakan tiga angka.
Oleh sebab itu, dengan melakukan 'Man to Man' dimana masing-masing pemain menjaga satu pemain lawan, bisa memperkecil persentase lawan melakukan tembakan tiga poin.