20 Pemain Bintang NBA yang Bisa Ramaikan Kompetisi IBL Indonesia
INDOSPORT.COM - Bagi pencinta basket sejati, khususnya di Indonesia, pastinya mereka akan senang jika bisa melihat para pemain NBA, apalagi pemain favorit mereka bermain dari dekat atau bermain di Tanah Air.
Sebut saja nama-nama besar seperti LeBron James, Stephen Curry, James Harden, Anthony Davis, dan masih banyak lagi merupakan para bintang NBA yang namanya tentu sudah tak asing dalam olahraga basket.
Meski belum sementereng NBA, namun pada kenyataannya kompetisi basket Indonesia, yakni IBL sudah mampu menarik perhatian bagi para penggemarnya.
Dalam beberapa musim terakhir, setidaknya ada 3 tim papan atas di Indonesia yang kerap diunggulkan di IBL, seperti Satria Muda Jakarta, Stapac Jakarta, dan Pelita Jaya Jakarta.
Keperkasaan mereka tak lepas dari banyaknya pemain berlabel bintang maupun pemain berbakat yang memang tertarik bergabung dengan 3 klub raksasa tersebut.
Lalu bagaimanakah jika 10 tim IBL Indonesia diperkuat oleh para pemain basket NBA? Tentunya akan lebih menarik bukan? INDOSPORT mencoba untuk merangkum setidaknya ada 20 nama yang terbagi dalam 10 tim IBL dan di mana sang pemain akan berlabuh.
Sebagai informasi, regulasi IBL memperbolehkan masing-masing tim diperkuat oleh 2 pemain asing saja dan berikut INDOSPORT memasukkan sejumlah nama pemain NBA ke tim IBL berdasarkan alasannya:
1. Stapac Jakarta
Isaiah Thomas, Steven Adams
Terdengar aneh memang mengapa tim sekelas Stapac Jakarta tidak perkuat oleh pemain bintang seperti LeBron James ataupun Stephen Curry.
Namun semua ini demi pembagian yang merata, dalam roster (skuat) Stapac sudah dipenuhi oleh banyak pemain lokal yang bertalenta, jadi kehadiran Isaiah Thomas sebagai motor serangan dan Steven Adams di posisi center sudah sangat membantu.
Thomas di musim ini rata-rata mampu mencetak 18 points per game, sementara Adams mesi berposisi sebagai center namun ia cukup produktif karena rata-rata mampu mencetak 16 points per game.
Satria Muda Jakarta
Andre Iguodala, Damian Lillard
Serupa dengan Stapac Jakarta, tim peraih gelar terbanyak di IBL Indonesia ini juga seakan tak pernah kehabisan pemain berlabel bintang.
Tim yang kerap menyuguhkan permainan cepat dan agresif rasanya pantas untuk memasukkan nama Andre Iguodala milik Golden State Warriors.
Dalam beberapa musim terakhir, tenaga Iguodala lebih sering dimainkan dalam pertandingan playoffs dan pertandingna final, sehingga tidak heran peranannya selama musim reguler tak terlalu terlihat.
Meski jarang dimainkan, namun ia turut aktif mencetak angka dengan rata-rata mencetak 4 points per pertandingan. Memikiki tubuh yang tinggi serta tubuh yang besar seakan membuat Iguodala selalu menjadi penyeimbang tim.
Satria Muda tentu akan memanfaatkan tenaganya untuk bertugas sebagai tukang rebounds bola.
Sementara untuk pemain yang menjadi poros serangan dipercayakan kepada pemain megabintang Portland Trail Blazers, Damian Lillard.
Lillard dapat dikatakan memiliki gaya permainan era modern, yaitu cepat dan pintar mencari ruang kosong, serta dapat tenang meski mendapat penjagaan ketat.
Musim ini, rata-rata ia telah mencetak 27 points per pertandingan. Selain itu, tinggi badannya yang nyaris mencapai 2 meter ini juga bisa membuat dirinya dipercaya tak hanya sebagai point guard, tetapi juga sebagai center.
3. Pelita Jaya Jakarta:
DeAndre Jordan, Tony Parker
Pada masa kini, Pelita Jaya (PJ) Jakarta seakan menjadi magnet baru bagi pemain manapun, entah itu yang sedang berkembang, memiliki label bintang, maupun mereka yang baru pertama masuk level professional.
Di musim ini saja, salah satu bintang basket Tanah Air, Andakara Prastawa rela meninggalkan klub masa kecilnya, Stapac Jakarta untuk mencoba peruntungan bersama tim yang dibesut oleh Fictor Roring tersebut.
Memiliki banyak pemain berlabel bintang rasanya PJ masih wajar diperkuat oleh pemain legendaris NBA, Tony Parker yang akan bertugas untuk menjadi pusat utama tim dalam membangun serangan.
Meski telah termakan usia, namun permainannya masih patut diacungi jempol dan tak dapat dipandang sebelah mata.
Buktinya, di usianya yang telah 36 tahun, Parker masih mampu mencetak 10 points per pertandingan.
Sementara satu pemain lagi yang layak bermain bagi PJ adalah DeAndre Jordan. Pebasket yang memiliki wajah lucu ini sangat cekatan dalam melakukan rebounds
Tak hanya itu, DeAndre Jordan juga pandai dalam memberikan umpan ke rekan setimnya agar mudah untuk menciptakan angka.
4. Bogor Siliwangi:
Kyle Lowry, LaMarcus Aldridge
Musim ini bisa dikatakan Bogor Siliwangi tengah masuk dalam masa transisi, di mana mereka telah diperkuat oleh 2 pemain bertalenta, yakni Daniel Wenas dan juga Kelly Purwanto.
Kehadiran 2 pemain ini diharapkan mampu menjadi pembeda dan menjadi Siliwangi sebagai salah satu tim kuda hitam di IBL.
Demi mewujudkan impian mereka sebagai tim yang siap bersaing di papan atas, tidak ada salahnya jika mereka diperkuat oleh bintang Toronto Raptors, Kyle Lowry.
Memiliki permainan yang agresif serta bisa menusuk ke lini pertahanan lawan, rasanya Lowry pantas bermain untuk Siliwangi. Tercatat, ia rata-rata sudah mengemas 14 points per pertandingan.
Jika Lowry bertugas untuk mencetak angka, maka pemain yang bertugas untuk menyeimbangkan permainan tim jatuh kepada LaMarcus Aldridge.
Memiliki tinggi badan yang ideal membuat Aldridge tentunya akan dipercaya untuk merebut bola-bola udara atau bertugas sebagai tukang rebounds saat sedang bertanding.
2. 5. Hangtuah
Mike Conley Jr, Marc Gasol
Dalam beberapa musim terakhir, Hangtuah bisa dikatakan sebagai salah satu kuda hitam yang kerap diperhitungkan oleh tim-tim raksasa di IBL Indonesia.
Semangat tinggi yang dimiliki oleh Hangtuah sepertinya cocok jika mereka diperkuat oleh pemain yang serupa dengan karakter mereka, yakni Mike Conley Jr. yang juga memiliki semangat membara.
Conley yang bermain bagi Memphis Grizzlies tercatat mampu mencetak 20 angka per pertandingan. Ia juga kerap menjadi mesin gol bagi tim yang dibelanya tersebut.
Selain Conley, agar dapat mempercepat performa Hangtuah rasanya sah-sah saja jika memasukan salah satu tandemnya, Marc Gasol.
Meski berposisi sebagai center, nyatanya Gasol juga terbilang sangat produktif dengan mencetak 16 points per pertandingan.
Duet Conley dan Gasol sepertinya bisa membuat Hangtuah menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di IBL.
6. Pacific Caesar
Stephen Curry, LeBron James
Dalam beberapa musim terakhir, pencinta basket Indonesia pastinya tahu jika Pacific Caesar Surabaya selalu menjadi bulan-bulanan bagi tim-tim besar di IBL.
Tanpa maksud meremehkan, namun Caesar memang kesulitan untuk bisa meraih kemenangan atas Stapac, Satria Muda, PJ, termasuk tim-tim lain.
Oleh karena itu, demi mendongkrak performa Caesar dan membuat mereka menjadi tim yang mampu bersaing di papan atas, maka kehadiran dua megabintang NBA masa kini, yakni Stephen Curry dari Golden State Warriors serta LeBron James milik LA Lakers tentu sangat membantu.
Tak perlu diragukan lagi kekuatan dari kedua pemain ini, mengingat mereka selalu menjadi aktor kemenangan bagi tim yang mereka bela.
Bahkan, bukan tidak mungkin jika nantinya Curry dan James bisa memberikan gelar juara bagi Pacific Caesar untuk pertama kalinya.
7. Prawira Bandung:
Chris Paul, Anthony Davis
Harus diakui jika Prawira Bandung juga bagian kuat dari IBL Indonesia, sayangnya mereka selalu kurang beruntung saat ingin mencapai target puncak.
Hanya mengandalkan Diftha Pratama saja jelas akan sulit, meski ada beberapa pemain lain yang juga memiliki bakat mumpuni.
Bisa dikatakan juga, tim yang dulunya bernama Garuda Bandung ini memiliki pertahanan yang cukup bagus serta serangan balik yang cepat.
Dalam hal ini, pemain yang diyakini pantas memperkuat mereka adalah bintang Houston Rockets, Chris Paul.
Paul rata-rata mampu mencetak 16 points per pertandingan, ia juga memiliki permainan yang cepat serta dapat memberikan umpan yang memanjakan bagi rekan setimnya.
Sementara untuk poros utama serangan tim, diberikan kepada pemain yang disebut-sebut akan diboyong oleh LA Lakers, yakni Anthony Davis.
Davis yang bermain bagi New Orleans Pelicans bisa dikatakan sebagai salah satu pemain center yang paling produktif. Bayangkan, Davis mampu mengemas 28 points per pertandingannya.
Tentunya duet Paul dan Davis juga bisa membuat Prawira Bandung menjadi kandidat kuat juara di IBL.
3. 8. Satya Wacana Salatiga
James Harden, Kevin Durant
Tak jauh berbeda dengan Pacific Caesar Surabaya, Satya Wacana juga kerap menjadi bulan-bulanan bagi tim unggulan IBL. Meski demikian, Satya Wacana masih dapat memberikan perlawanan yang merepotkan.
Percaya atau tidak, jika mereka diperkuat oleh pebasket berkarakter badak, yakni cepat dan keras, maka Satya Wacana bisa menjadi Houston Rocketnya IBL.
James Harden memiliki gaya bermain yang cepat dan agresif, di mana ia tampil trengginas musim ini dengan rata-rata mencetak 31 points per pertandingan.
Sementara untuk pemain penyeimbangnya juga bisa dipercaya kepada Kevin Durant. Meski namanya kerap tenggelam dibandingkan Harden, Curry, dan juga LeBron namun Durant kerap menjadi pembeda untuk tim yang ia bela. Musim ini, ia juga hampir menyamai Harden dengan mencetak 29 points per pertandingan setiap kali bermain.
9. Bima Perkasa Jogja:
Russell Westbrook, Kyrie Irving
Mungkin bisa dibilang, lawan yang seimbang bagi Bima Perkasa adalah Satya Wacana dan juga Pacific Caesar. Wajar, karena tim yang dulunya bernama Bima Sakti Nikko Steel Malang ini baru terbentuk pada tahun 2016 lalu, sehingga keberadaan mereka belum terlalu diperhitungkan di IBL.
Meski demikian, Bima Perkasa juga kerap membuat lawan-lawannya menjadi kerepotan. Oleh karena itu, demi memperkuat kiprah mereka dan mulai dianggap mampu bersaing, maka pemain NBA yang cocok memperkuat mereka adalah Russell Westbrook dan Kyrie Irving.
Westbrook memiliki fisik yang amat kuat, sehingga siapapun lawan yang ingin menjegalnya juga harus memiliki keberanian agar bisa mengimbangi permainan dari pemain milik Oklahoma City Thunder.
Sementara untuk pemain yang menjadi motor serangannya adalah bintang Boston Celtics, Kyrie Irving. Kyrie Irving rata-rata mampu mencetak 22 points, sementara Westbrook mencetak 21 points per pertandingan.
10. NSH Jakarta
Kawhi Leonard, Giannis Antetokounmpo
Secara mengejutkan, NSH Jakarta mampu menjadi pemegang puncak klasemen sementara di Divisi Merah. Bukan tidak mungkin jika nantinya mereka bisa lolos ke babak playoff serta menjadi penantang baru dalam perebutan gelar juara IBL.
Permainan NSH pada awal musim ini bisa dibilang memang sangat rapih dan menjanjikan, sehingga tak heran mereka mampu memuncaki klasemen sementara Divisi Merah.
Agar bisa mengimbangi permainan mereka, tampaknya pemain yang pantas menjadi mesin gol bagi NSH adalah bintang Toronto Raptors, Kawhi Leonard. Kiprahnya dalam mencetak angka memang sudah tak perlu diragukan lagi, di mana ia mampu mengemas 26 point per pertandingan.
Sementara untuk pemain yang berposisi sebagai center dipercayakan kepada pemain muda berbakat bernama Giannis Antetokounmpo yang bermain di Milwaukee Bucks. Meski posisi aslinya adalah power forward dan juga shooting guard, namun dengan tingginya yang mencapai 211cm juga bisa membuatnya dijadikan sebagai pemain center di IBL.
Ikuti terus berita NBA dan berita olahraga lainnya di INDOSPORT.COM