3 Alasan NSH Jakarta Jadi Kandidat Juara IBL 2018/19
INDOSPORT.COM - NSH Jakarta menjelma menjadi tim menakutkan musim ini. Berikut 3 alasan NSH jadi kandidat juara IBL musim ini.
Kompetisi basket Indonesian Basketball League (IBL) musim 2018/19 telah menyelesaikan 4 seri di musim reguler. Dan salah satu tim peserta yang cukup mencuri perhatian musim ini adalah NSH Jakarta.
Betapa tidak, NSH Jakarta memberikan penampilan yang sangat berbeda dengan musim lalu. NSH Jakarta kini menjadi pemuncak klasemen sementara Divisi Merah.
NSH Jakarta mengumpulkan 15 poin, hasil dari 6 kemenangan dan 3 kekalahan dari 9 pertandingan yang sudah mereka jalani. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan musim 2017/18.
Di musim lalu, anak asuh Wahyu Widayat Jati hanya meraih 3 kemenangan dan menderita 14 kekalahan dari 17 pertandingan yang dijalani. NSH Jakarta pun menjadi juru kunci Divisi Merah.
Melihat penampilan yang ditampilkan NSH Jakarta musim ini, berikut INDOSPORT berikan 3 alasan NSH Jakarta jadi salah satu kandidat juara IBL musim 2018/19.
1. Pemain Asing yang Cocok
Sebenarnya, musim lalu NSH Jakarta punya Brachon Griffin yang pernah mencetak 50 poin dalam satu pertandingan. Namun penampilannya yang kurang konsisten tak mampu membawa NSH Jakarta meraih banyak kemenangan.
Hal itu berbeda dengan musim ini, NSH Jakarta kedatangan Anthony Desean Simpson dan Dashaun Najee Wiggins. Dua pemain asing ini tampil dengan kontribusi konsisten.
Anthony Simpson sudah lebih dari 3 kali meraih torehan double-double musim ini. Dashaun Wiggins juga tak kalah mentereng.
Di Seri I Semarang, Dashaun Wiggins mencetak triple-double, 24 poin, 14 rebound, dan 10 assist. Sedangkan Anthony Simpson mencatatkan double-double dengan 24 poin dan 20 rebound.
2. Pemain Lokal yang Mumpuni
Selain mengandalkan penggawa asing, NSH Jakarta musim ini juga punya beberapa pemain lokal yang mumpuni. Sebut saja Andrey Rorimpandey dan Muhammad Irman yang berkontribusi cukup baik.
Hal ini senada dengan keinginan sang pelatih Wahyu Widayat Jati atau akrab disapa Coach Cacing. Eks pelatih Timnas Basket Indonesia itu memang menginginkan agar pemain lokal tak terlalu bergantung kepada pemain asing.
3. Kompetitor Tidak Konsisten
Dua finalis musim lalu yaitu Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta, tampil angin-anginan musim ini. Dua tim ini sudah menelan 3 kekalahan musim ini.
Jauh berbeda dengan musim lalu, Satria Muda hanya mengalami 2 kekalahan di musim reguler. Sedangkan Pelita Jaya hanya satu kali saja tersentuh kekalahan.
Inkonsistensi penampilan kompetitor ini bisa menjadi kesempatan bagi NSH Jakarta untuk menuju ke tangga juara. NSH Jakarta juga sudah berhasil mengalahkan Satria Muda.
Menurut pelatih Wahyu Widayat Jati, NSH Jakarta bermain sebagai sebuah tim, sedangkan Satria Muda terlalu mengandalkan Dior Lowhorn. NSH Jakarta sendiri menargetkan meraih 11 kemenangan di musim reguler untuk lolos ke babak playoff.
Ikuti Terus Berita IBL dan Berita Sport Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM