Stapac Jadi Juara IBL 2018/19, Ini Tanggapan Andakara Prastawa

INDOSPORT.COM - Salah satu bintang basket Indonesia, Andakara Dhayaksa Prastawa memberikan selamat kepada mantan timnya, Stapac Jakarta yang berhasil menjadi juara IBL 2019.

Pemain yang berposisi sebagai point guard ini memutuskan untuk meninggalkan tim pertamanya, Stapac Jakarta dan bergabung ke tim rival, Pelita Jaya Jakarta di musim 2018/19 ini.

Namun siapa yang sangka jika pemain yang akrab dipanggil Prastawa itu ternyata kurang maksimal dalam memberikan penampilan terbaik untuk tim barunya tersebut karena mengalami cedera jelang babak playoffs.

Yang menjadi perhatian adalah sang mantan, Stapac Jakarta justru berhasil keluar sebagai Juara IBL 2018/19 usai penantian panjang selama lima tahun lamanya.

Kepada INDOSPORT, Prastawa menyampaikan ucapan selamatnya kepada Kaleb Ramot dan kawan-kawan atas kemenangan yang diraih.

"Ya, selamat buat Stapac Jakarta. Mereka tahun ini memang main bagus kok," ujar Prastawa.

Ketika ditanya menyesal atau tidak meninggalkan Stapac Jakarta musim ini, Prastawa pun memberikan jawaban yang menarik.

"Enggak (menyesal) kok, menyesalnya justru karena cedera jadi enggak bisa main di babak playoff, padahal pengen banget bisa tanding lawan mereka (Stapac Jakarta)," ucap pemain kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1992 ini.

Prastawa membela Stapac Jakarta sejak memulai karier profesionalnya pada tahun 2012. Mulai pindah ke Pelita Jaya pada musim ini, tepatnya bulan Juni tahun 2018.

Terkait dengan gugurnya Pelita Jaya di babak playoff, Prastawa mengaku banyak hal yang perlu dibenahi oleh timnya tersebut untuk ke depannya.

"Banyak sih yang harus dievaluasi, dengan gagalnya ke semifinal musim ini, yang pasti semua aspek harus dibenahi," jelas Prastawa.

Meskipun dianggap sebagai pemain andalan di timnya sekarang, Prastawa menampik bahwa gagalnya Pelita Jaya karena dirinya yang tidak dapat tampil di beberapa kesempatan.

"Enggak gitu juga sih, kalau soal juara atau enggak itu kan tergantung tim. Saya pribadi memang menyesal karena enggak main, tapi kan nggak bisa bergantung sama satu orang," tutup Prastawa.