5 Musim Terbaik dalam Karier Seorang Michael Jordan di NBA
INDOSPORT.COM - Michael Jordan memang tidak ada matinya, menyandang sebagai bintang NBA legendaris, dirinya juga dianggap atlet terbaik sepanjang masa. Ada lima musim terbaik dalam karier eks bintang Chicago Bulls ini.
Jordan mampu buktikan diri sebagai salah satu atlet paling setia dengan olahraga basket hingga putuskan pensiun pada 2003 silam. Walaupun sempat banting setir ke olahraga baseball, mantan pebasket kelahiran Brooklyn ini selalu kembali ke olahraga yang telah membesarkan namanya tersebut.
Kariernya dalam NBA terkesan cukup panjang setidaknya Jordan sudah menghabiskan total 15 musim berkompetisi pada turnamen basket tertinggi di Amerika Serikat tersebut. 13 musim bersama Bulls, sementara sisanya bersama Washington Wizards.
Selama rentang waktu 15 tahun itu tentu banyak cerita menarik yang bisa membuktikan jika Jordan memang layak memiliki nama besar dalam dunia NBA. Musim mana sajakah itu? Berikut INDOSPORT merangkum lima musim terbaik Michael Jordan.
5. 1986-1987
Musim ini menandakan tiga tahun kebersamaan Jordan dengan basket, sekaligus menjadi salah satu bukti keperkasaanya dalam olahraga tersebut. Bagaimana tidak? Dia mampu catatkan statistik apik dengan rata-rata 37,1 poin per laga dengan total koleksi 3041 yang tertinggi dalam karier permainannya.
Saat ini juga menjadi pembuktian jika dia sangat istimewa dalam olahraga basket. Momentum ini juga menjadi saat menakjubkan karena penonton bisa melihat bintang buas yang selalu bisa terbang dan cetak dunk tanpa gagal sama sekali.
4. 1991-1992
Pada musim ini Bulls sukses tunjukkan tajinya sebagai salah satu tim paling dominan di NBA terbukti dengan kemenangan 67 kali yang tertinggi sepanjang sejarah. Saat ini Jordan mampu memenangkan gelar pencetaik gol kali keenamnya, dua gelar MVP, dan pemain paling berharga kedua di finals.
Pada Finals produktivitas seorang Jordan kian menggila lewat rata-rata 35,8 poin per game dengan rasio FG 52,6 persen.Saat lawan Portland Trail Blazers, dirinya mampu lakukan teknik populer bernama 'Shrug' lewat mencetak enam kali triple point di satu laga Final.
1. 3. 1997-1998
Ini merupakan musim terakhir sang legenda di Chicago, sekaligus menandakan akhir kisah The Last Dance. Disini merupakan saat-saat kesendirian Jordan karena tak didampingi oleh Scottie Pippen akibat menderita cedera.
Walaupun begitu dirinya terbukti mampu gendong Bulls lewat sumbangsih 40 poin lebih hingga Pippen kembali. Duet mereka kian berbahaya lewat kerjasama apik hingga sukses kalahkan legenda NBA lain, Bryon Russell.
2. 1990-1991
Musim ini menjadi pembuktian Jordan ketika ditanya oleh Analisis NBC, Pat Riley, apakah kariernya bakal mengecewakan jika tak pernah menang gelar. Mantan bintang Bulls itu menjawab tidak, dan benar saja dirinya sukses bukukan sebagai pencetak skor tebanyak, dua MVP, dan trofi pemain bertahan terbaik di usia 27 tahun.
Tak berselang lama, MJ nama akrab Jordan, juga sukses mempersembahkan Bulls gelar NBA pertama mereka. Dirinya pun mampu catatkan diri sebagai pencetak angka paling dominan lewat rata-rata 11,4 assists per game.
1. 1995-1996
Ini merupakan salah satu musim individu paling terbaik dalam sejarah basket, pasalnya setelah kematian sang ayah, Jordan mampu tunjukkan potensi tanpa batasnya. Bulls mampu punya rekor apik dengan 72 kali menang dan masih merupakan tim jawara.
Lagi-lagi musim ini menjadi saat penting karena Jordan mendapat pilihan terbanyak sebagai MVP. Pada saat final serta all star game, dirinya juga mampu menyandang gelar pemain paling berharga sekaligus menunjukkan kehebatannya dalam basket.