Kisah Menakutkan Paul Pierce, Legenda NBA yang Trauma Usai Ditikam 11 Kali
INDOSPORT.COM - Legenda NBA, Paul Pierce, ternyata memiliki kisah kelam yang selama ini ia simpan dalam-dalam. Mantan bintang Boston Celtics itu ternyata sempat membawa senjata api kemana-mana selama dua tahun lamanya karena sebuah trauma yang sangat menakutkan di dalam hidupnya.
Paul Pierce, yang dikenal sebagai legenda NBA usai membawa klubnya, Boston Celtics juara di tahun 2008 itu ternyata menyimpan sebuah trauma yang amat mendalam. Hal itu tak lepas dari sebuah trauma yang ia dapatkan saat berkunjung ke sebuah klub malam.
Bagi para pemngikut setia NBA, tentunya kita ingat betul bahwa Paul Pierce nyaris meregang nyawanya di tahun 2000. Kala itu sebuah klub malam bernama Buzz Club, Boston, pria yang kini berusia 42 tahun itu ditikam seseorang sebanyak 11 kali di bagian punggung dan perutnya.
Kejadian itu pun membuat Paul Pierce tertekan dan memiliki trauma yang mendalam. Alhasil, dirinya pun membuat keputusan dengan membawa sebuah senjata api selama dua tahun lamanya untuk berjaga-jaga bila hal tersebut kembali terjadi.
"Banyak orang yang tidak tahu, bahwa saya selalu membawa senjata selama dua tahun usai kejadian tersebut terjadi. Saya sangat takut dan paranoid," ucapnya dikutip dari Essentiallysports.
Kejadian penusukan selama 11 kali di tubuhnya itu terjadi saat ia menginjak musim ketiga dalam kariernya sebagai seorang pebasket NBA.
"Akan selalu ada senjata api di mobil saya. Sejak kejadian itu, saya jadi tidak terbiasa di dalam keramaian. Di dalam pikiran saya, kejadian serupa akan selalu terjadi saat berada di tengah kerumunan banyak orang," tambahnya.
1. Pelakunya Ditangkap dan Kembali Bermain
Butuh waktu yang cukup lama untuk kepolisian setempat dapat menangkap pelaku dari penikaman kepada Paul Pierce. Mereka adalah William Ragland dan Trevor Watson, yang berhasil diringkus oleh polisi dua tahun setelah penikaman terjadi.
Hukuman yang diberikan kepada kedua pelaku pun berbeda-beda. William dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara karena dirinyalah yang menikam Paul. Sementara Trevor, yang hanya sekadar memukul Paul, dijatuhi hukuman setahun penjara.
Kejadian ini membuat Paul Pierce sangat terpukul dan paranoid. Dirinya mengaku sulit tidur dan harus mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian selama 1x24 jam.
"Tentu saat itu adalah hal yang terburuk dalam hidup saya. Saya harus mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian selama 1x24 jam," tuturnya menjelaskan.
Diakuinya, kejadian itu membuat kepercayaan Paul kepada seseorang berubah. Ia mengaku bingung kepada siapa dia percaya, dan sulit untuk tidak memiliki pikiran yang buruk.
"Jelas itu mengubah saya dalam hal berpikir. Dengan kejadian tersebut, bagaimana Anda keluar dari pikiran negatif kepada orang-orang? Saya saat itu tidak tahu harus kemana, dan kepada siapa saya dapat percaya," tutupnya.
Sekadar informasi, pada kejadian tersebut, Paul Pierce tidak sendirian. Dirinya ditemani oleh rekan satu timnya, Tony Battie dan adiknya saat menuju klub malam Buzz Club, Boston.
Keduanya jugalah yang sergap membawa Paul Pierce ke rumah sakit usai mendapatkan 11 tusukan, sekaligus menyelamatkan nyawanya dan aktif kembali bermain membela Boston Celtics. Bahkan, Pierce mampu menjadi satu-satunya pemain Boston kala itu yang sanggup bermain sebanyak 82 laga untuk klubnya di musim tersebut.