Sempat Sentil Sepak Bola, DPR Setujui 3 Pemain Naturalisasi Perbasi
INDOSPORT.COM - Perbasi terus membangun kekuatan timnas basket Indonesia untuk tampil di FIBA 2023. Kini, mereka pun mengebut proses naturalisasi tiga pemain andal.
Ketiga pemain tersebut adalah Dame Diagne, Serigne Modou Kane, serta Marques Bolden. Bahkan, proses naturalisasi ketiganya sudah mendapat persetujuan dari DPR RI.
Bahkan ketiganya sudah diperkenalkan ketika PP Perbasi bersama Kemenpora melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR melalui virtual.
Jalan mulus terpampang ketika ketiganya menjawab quiz yang diajukan anggota Komisi X DPR RI, Dede Yusuf dan Desi Ratnasari.
Contohnya, Dame Diagne yang diminta menyebutkan makanan Indonesia. Dia menyebut nasi goreng, mi instan, dan sate.
Kemudian Serigne Modou Kane ditantang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ada pun Marques Bolden harus menyebutkan lima butir yang menjadi dasar negara di Pancasila.
"Kane sudah menguasai Bahasa Indonesia. Salah-salah sedikit wajar. Untuk orang yang baru datang ke sini, sudah mampu seperti itu (menyebutkan dasar negara Pancasila), ada harapan besar," puji Dede Yusuf.
"Apalagi usia mereka masih sangat muda. Oleh karena itu kami dari Fraksi Partai Demokrat menerima usulan PP Perbasi agar mereka dinaturalisasi untuk mendukung dalam pertandingan-pertandingan yang hadir di 2021 maupun di 2023," lanjut Dede.
1. Sejumlah Dukungan
Kemudian suara dukungan juga mengalir dari Fraksi lain. Di antaranya Fraksi Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PKS, dan PAN. Namun seperti wakil PKS Sakinah Aljufri menyentil sepak bola yang banyak naturalisasi tapi belum ada prestasi.
"Proses naturalisasi ini wajar. Dengan catatan, sepak bola banyak naturalisasi namun belum menunjukkan prestasi atau nama baik Indonesia sesuai yang diharapkan," terang Sakinah Aljufri, wakil dari Fraksi PKS.
"Tentunya dengan naturalisasi di bola basket ini kami harapkan ada peningkatan luar biasa tidak hanya di event saja tapi jadi motivasi atlet lokal," cetusnya.
Sementara itu, Desi Ratnasari yang mewakili Fraksi PAN mendukung karena proses naturalisasi ini biasa dalam dunia olahraga, namun ada beberapa catatan.
Pertama, naturalisasi ini sebagai jalan pintas demi terjadinya percepatan prestasi bagi cabang olahraga. Hanya, jangan sampai menghambat regenerasi atlet-atlet dari Indonesia sendiri. Kemudian jangan juga melupakan proses akulturasi budaya.
"Terutama untuk Kane dan Dame yang masih muda, di bawah 16 tahun. Jangan sampai nanti terjadi culture shock. Perlu dipikirkan mental mereka, psikis mereka jangan sampai nanti kontraproduktif dengan cita-cita yang dicanangkan bersama," ingat Desi.
Di sisi lain, Ketum PP Perbasi, Danny Kosasih, menjelaskan, jalur naturalisasi bukan satu-satunya jalan tapi salah satu cara untuk percepatan prestasi olahraga. Karena itu, PP Perbasi juga sudah siapkan tim elite muda.
Mereka nanti akan diikut sertakan pada kejuaraan di luar negeri jika pandemi Covid 19 selesai, selain berkompetisi di dalam negeri. Ada juga beberapa pemain muda Indonesia belajar di luar negeri. Di Australia, Spanyol, juga Taiwan.
"Kalau kita lihat secara global, Amerika saja masih impor pemain dari Eropa. Untuk di Indonesia, selama bangsa kita masih bisa bersaing, Perbasi sebaiknya tidak lakukan naturalisasi," ujar Danny Kosasih.
"Kami tahu banyak klub minta pemain dengan naturalisasi, namun sampai saat ini nggak ada yang bela klub. Semua karena kami berkomitmen bahwa proses naturalisasi ini untuk kepentingan timnas Indonesia," tegasnya.