Mengenang Spud Webb, Pebasket Terpendek yang Jadi Raja Kontes Slam Dunk
INDOSPORT.COM – Mengenang Anthony Jerome Webb atau Spud Webb, salah satu pebasket legendaris NBA yang dikenal sebagai raja kontes Slam Dunk.
Basket dikenal sebagai olahraga yang mengandalka postur tubuh. Umumnya, pebasket harus memiliki postur tinggi besar untuk menenangkan duel. Namun hal ini tak berlaku untuk Spud Webb.
Spud Webb merupakan pebasket legendaris yang hanya memiliki tinggi 170 cm saja. Bagi dunia basket, postur tubuh pria yang kini berusia 58 tahun tersebut terkesan mungil.
Namun, Spud Webb mampu mengalahkan stigma masyarakat akan sosok pebasket harus berpostur tinggi dan besar untuk bisa bersaing.
Ya, dengan tinggi yang hanya 170 cm, Spud Webb mampu menjuarai kontes Slam Dunk NBA ALL-Star di tahun 1986 yang berlangsung di Reunion Arena, Dallas.
Sebelum menjadi juara kontes Slam Dunk, Spud Webb banyak dicemooh dan ditertawakan. Termasuk oleh salah satu rekannya di Atlanta Hawks, Dominique Wilkins.
Namun, tertawaan dan cemoohan itu mampu ia balas. Spud Webb mampu memenangi kontes Slam Dunk dengan variasi gerakan menakjubkan.
Spud Webb mencetak Slam Duni dengan gaya; The Elevator Two-Handed Double Pump Dunk, The Off the Backboard One-Handed Jam, 360 Degree Helicopter One-Handed Dunk, Reverse Double-Pump Slam, dan juga The Reverse Two-Handed Strawberry Jam.
Dengan varias gaya tersebut, Spud Webb mampu mengalahkan Wilkins yang menertawainya dengan dua skor sempurna 50 poin di babak final.
1. Profil Spud Webb
Spud Webb lahir di Dallas, Texas, Amerika Serikat pada 13 Juli 1963 dan mengawali kariernya di dunia basket dengan bermain untuk Midland Junior College di Texas.
Dari Midland Junior College, Spud Webb mampu meraih gelar juara nasional junior College di tahun 1982 yang membuatnya mendapat beasiswa ke North Carolina State University.
Berposisi sebagai Point Guard dengan tinggi kurang lebih 170 cm, Spud Webb memiliki rata-rata catatan apik dengan 10,4 poin dan 5,7 assist per pertandingan.
Karena kecakapannya dalam bermain dan tinggi badannya, banyak tim Scouting memprediksi bahwa Spud Webb akan bermain di Eropa.
Namun, Spud Webb masuk dalam draft ronde keempat NBA Draft 1985 oleh Detroir Pistons. Entah bagaimana, ia dilepas dan sang agen, Bill Blakeley, membawanya ke Atlanta Hawks.
Dari sanalah, Spud Webb masuk ke basket profesional di mana ia bergabung dengan Atlanta Hawks dan bermain selama enam musim.
Setelahnya, Spud Webb di-Trade ke Sacramento Kings demi Travis Mays. Pertukaran ini membuatnya mendapat catatan statistik terbaiknya selama berkarier.
Di musim pertamanya, Spud Webb mampu mencetak rata-rata 16 poin dan 7,1 assist per pertandingan dan ia juga memimpin tembakan Free Throw di musim terakhirnya bersama Kings dengan rata-rata 93.4 persen pada musim 1994-95.
Pada 1995, Spud Webb kembali ke Atlanta Hawks dan hanya bermain setengah musim sebelum hijrah ke Minnesota Timberwolves dan menutup kariernya pada 1997 setelah bermain untuk Orlando Magic.
Berbicara Spud Webb maka tak lepas dari kontes Slam Dunk di 1986. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ia sempat diremehkan oleh rekannya sendiri, Dominique Wilkins.
Pelatih Atlanta Hawk, Mike Fratello, menyebut Spud Webb menipu Wilkins dengan postur tubuh kecilnya. Hal tersebut membuat Wilkins tak banyak berlatih sehingga kalah dalam kontes tersebut.
Kemampuan Slam Dunk Spud Webb pun ia wariskan ke Nate Robinson. Adapun alasannya mewarikan ilmunya karena Robinson memiliki postur tubuh kecil sepertinya yakni 175 cm.
Karena ilmu yang diwariskan Spud Webb itu, Robinson mampu menjuarai kontes Slam Dunk di NBA All-Stars 2009 dan 2010 dan membuat Robinson menjadi pebasket terpendek kedua dalam sejarah yang memenangi kontes tersebut.
Ingin melihat Slam Dunk dari Spud Webb saat kontes Slam Dunk di 1986? Berikut cuplikannya.