Perjalanan Karier Kobe Bryant, 'Black Mamba’ yang Lahir 23 Agustus 1978
INDOSPORT.COM – Mengenang perjalanan karier Kobe Bryant, salah satu pebasket terbaik sepanjang sejarah NBA yang lahir di hari ini.
Tepat pada tanggal 23 Agustus 1978, atau 44 tahun yang lalu, lahir seorang anak kecil yang nantinya akan menjadi salah satu pebasket terbaik sepanjang sejarah NBA, yakni Kobe Bean Bryant.
Kobe Bryant lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Pamela Cox dan mantan pebasket NBA, Joe Bryant.
Masa kecil Kobe sendiri tak hanya dihabiskan di Amerika Serikat. Ia sempat tumbuh di Italia, mengikuti sang ayah yang pindah ke Rieti untuk meneruskan karier basketnya.
Bahkan, Kobe kecil mengasah bakatnya di basket di Italia. Hingga akhirnya pada saat usianya menginjak 13 tahun, Ia dan keluarganya kembali ke Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat pun bakat Kobe di dunia basket kembali terasah. Ia melanjutkan karier sang ayah di masa SMA, dengan bergabung tim basket sekolah bernama Lower Merion High School di Philadelphia.
Kariernya di masa sekolah ini memiliki catatan yang apik, yaki 31,1 poin, 10,4 rebound, dan 5,2 assist, yang membuatnya terpilih sebagai Pennsylvania Player of the Year baik di tingkat Junior maupun Senior High School.
Berbeda dengan jalan pebasket lainnya, Kobe Bryant pun memutuskan langsung masuk ke NBA, di mana ia masuk draft pada 1996. Bagaimana kariernya di NBA?
1. Karier Profesional
Pada Draft Pick NBA 1996, Los Angeles Lakers memilih Kobe Bryant dan memberikannya kontrak berdurasi 3 tahun dengan nilai kontrak mencapai 3,5 juta dolar AS.
Ia melakoni debutnya pada Summer Pro League di California, di mana ia mampu mencetak rata-rata 24,5 poin dan 5,3 rebound hanya dalam 4 pertandingan.
Sebagai Rookie, Kobe Bryant tak langsung masuk Starting 5 Lakers. Ia banyak menjadi cadangan dan pengganti Eddie Jones dan Nick Van Exel.
Meski begitu, Lakers mempercayainya untuk tampil sehingga Kobe Bryant menjadi pemain termuda kedua yang bermain di NBA di usia 18 tahun 72 hari dan menjadi starter termuda di NBA di usia 18 tahun 158 hari.
Kiprahnya paling menarik yakni kala Lakers berhadapan dengan Chicago Bulls yang dibela Michael Jordan. Kobe Bryant muda berhasil mencuri perhatian usai mencetak 33 poin, atau lebih sedikit tiga poin dari sang legenda.
Di musim keduanya di NBA, Kobe Bryant mendapat All Stars perdananya, dan membuatnya menjadi pebasket termuda yang bisa masuk All Stars.
Kiprah terbaik Kobe Bryant tentunya adalah saat dirinya membawa Lakers meraih Three-peat atau tiga gelar NBA berturut-turut di tahun 2000, 2001, dan 2002.
Di bawah arahan Phil Jackson, Kobe Bryant menjadi salah satu Shooting Guard terbaik dan membawa Lakers menjadi tim menakutkan bersama Center ternama, Shaqquille O’Neal.
Usai O’Neal hengkang, Kobe masih bertahan di Lakers dan berjuang sendiri. Perjuangan ini pun mendapat apresiasi, salah satunya pada 2006 silam kala melawan Toronto Raptors.
Kobe mampu mencetak 81 poin kala melawan Toronto Raptors pada Januari 2006, sehingga dirinya menjadi pebasket kedua yang mampu mencetak poin terbanyak dalam satu pertandingan.
Dalam kiprahnya, Kobe Bryant mampu meraih 5 gelar NBA, 2 NBA Final MVP, 1 MVP, 18 kali NBA All Stars, 4 kali NBA All Stars MVP.
Selain itu, Kobe Bryant mampu membawa Amerika Serikat meraih dua medali emas di Olimpiade, yakni Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.
2. Akhir Karier dan Tutup Usia
Cedera yang diterimanya selama berkarier di NBA membuat Kobe Bryant pun memutuskan gantung sepatu pada tahun 2015.
Cedera parah menimpanya pada musim 2009-2010 di mana ia mengalami retak avulsion jari telunjuk, pembengkakan lutut kanan, pergelangan kaki kiri terkilir, hingga Tendon Achilles kaki kirinya sobek.
Cedera parah lainnya dirasakan Kobe Bryant kala tulang lutut kaki kirinya patah dan tendon bahunya sobek, sehingga memutuskan dirinya pensiun.
Usai pensiun, Kobe merambah dunia bisnis dan menjalani hidupnya bersama sang istri, Vanessa Bryant, dan dikaruniai empat orang anak.
Namun pada tahun 2020, tepatnya pada akhir Januari 2020, Kobe Bryant harus menghembuskan nafas terakhirnya usai dirinya terlibat kecelakaan.
Kobe bersama sang putri, Gianna, pun harus meninggal dunia di tempat bersama tujuh penumpang lainnya dalam kecelakaan helikopter tersebut. Menurut berbaga laporan, helikopter jatuh di dekat Virgenes Road.
Kepergiannya pun ditangisi seluruh penikmat NBA. Namun warisannya berupa kiprahnya di NBA tak akan terlupakan oleh seluruh penikmat NBA di seluruh dunia.