Tak Cuma Miami Heat, Ini 5 Tim 8 Seeds yang Jungkalkan Favorit di Ronde 1 Playoffs NBA
INDOSPORT.COM - Masuk playoffs NBA 2023 via jalur play-in dan harus bertemu dengan Milwaukee Bucks di ronde pertama, tidak ada yang memprediksi Miami Heat bisa bicara banyak.
Alih-alih terbantai oleh sang lawan yang merupakan tim nomor satu di Wilayah Timur, Jimmy Butler cs justru sukses mengunci tiket ke ronde kedua usai memenangi seri dengan skor telak 1-4.
Padahal Bucks adalah salah satu tim kandidat juara. Rekor 58-24 mereka yang terbaik di musim reguler NBA 2022/2023 dengan lima besar defense terbaik berkat adanya Brook Lopez, Jrue Holiday, dan kandidat MVP Giannis Antetokounmpo.
Semua ini berkat performa Butler yang on fire dari game pertama sampai kelima. Forward 33 tahun itu mencatatkan rataan 37,6 poin dengan 55+ FG% dan 40+ 3P%.
Heat memang pantas mendapatkan kredit namun mereka bukan tim seeds 8 pertama dalam sejarah playoffs NBA yang bisa menjungkalkan seeds 1. Sudah ada lima tim lain yang melakukannya. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
1994: Denver Nuggets (3) vs (2) Seattle SuperSonics
Sampai 2002, aturan Best-of-5 atau tim mana yang bisa lebih dulu mengumpulkan tiga kemenangan di ronde pertama masih berlaku dan untuk kali pertama fenomena tim unggulan kedelapan bisa mengalahkan tim unggulan pertama.
Adalah Denver Nuggets yang kala itu diperkuat ole Dikembe Mutombo yang jadi lakonnya. Mereka sukses mengalahkan Seattle SuperSonics, kini berganti nama jadi Oklahoma City Thunders, yang dipimpin Gary Payton.
Nuggets melakukan comeback nan dramatis usai tertinggal 0-2 di dua game pertama dimana mereka selalu kalah dengan marjin dua digit. Perfoma clutch Mutombo jadi kuncinya.
Mount Mutombo mengamuk di overtime game 4 dengan mengantongi 15 rebound, 8 blok, dan 8 poin.
Meski akhirnya langkah Nuggets harus terhenti di ronde kedua di tangan Utah Jazz, namun kisah mereka menggebuk Sonics akan selalu dikenang sepanjang masa.
1. 1999: New York Knicks (3) vs (2) Miami Heat
Musim reguler yang diperpendek karena masalah gaji dan finansial bukan hanya satu-satunya yang diingat dari NBA 1998/1999.
Upset yang dibuat New York Knicks saat menggulingkan Miami Heat di firts round playoffs juga menjadi buah bibir.
Kedua tim saling rebut kemenangan tiap game sebelum akhirnya Knicks berhak melaju ke babak selanjutnya dengan skor 3-2.
Hebatnya lagi Knicks yang saat itu masih dibela oleh Patrick Ewing dan Charlie Ward dapat melaju hingga ke final sebelum akhirnya dikalahkan San Antonio Spurs dengan Tim Duncan muda menjadi Finals MVP.
Setelahnya belum pernah ada lagi tim seeds 8 yang bisa menyamai laju Knicks di playoffs NBA 1999.
2007: Golden State Warriors (4) vs Dallas Mavericks (2)
Di 2007, Golden State Warriors belum menjadi tim dinasti seperti sekarang ini dan mereka bahkan baru masuk playoff NBA lagi setelah absen sejak 1994.
Akan tetapi mereka langsung membuat kehebohan besar kala menjungkalkan Dallas Mavericks yang dipimpin oleh Dirk Nowitzki dalam 6 games seris.
Kemenangan di markas lawan pada game pembuka jadi modal Warriors melakukan upset luar biasa ini. Tim mereka saat itu pun mulai dikenal dengan semboyan 'We Believe'.
Tiga dari empat kemenangan mereka dapat diraih dengan keunggulan dua dogit poin atas Mavs.
Bahkan di partai pamungkas Baron Davis cs bisa mencatatkan kemenangan blow out dengan selisih 25 angka.
2. 2011: Memphis Grizzlies (4) vs (2) San Antonio Spurs
Di playoffs 2011, San Antonio Spurs masih melanjutkan dominasi mereka di NBA dengan memasuki postseason ke-14 beruntun namun Memphis Grizzlies justru merusak capaian tersebut.
Grizzliez bukan apa-apa waktu itu. Mereka bahkan sempat libur masuk ke playoffs selama lima musim namun justru bisa melakukan gebrakan besar.
Kemenangan 101-98 atas Spurs adalah awal kemenangan pertama mereka sejak pindah dari Vancouver ke Memphis.
Zach Randolph dan Marc Gasol jadi motor utama 'Grit-N-Grind' Grizzlies melawan Spurs yang masih trio Manu Ginobli, Tim Duncan, dan Tony Parker.
Setelahnya Grizzlies pun mulai menjadi franchise yang lebih baik. Kini mereka telah berevolusi menjadi salah satu tim papan atas di barat.
2012: Philadelphia 76ers (4) vs Chicago Bulls (2)
Setelah usainya era Michael Jordan, Chicago Bulls kembali menjadi penantang gelar juara NBA di dekade 2010'an berkat Derrick Rose. Di 2011 mereka sukses menembus final wilayah timur dan di 2012 kembali jadi favorit pasca mengunci seeds 1.
Sayang kemalangan justru datang saat mereka menghadapi Philadelphia 76ers di ronder pertama. Rose mengalami cedera lutut parah di game 1 dan akhirnya menjadi titik balik seri ini.
Tanpa sang guard eksplosif, Bulls pun oleng dengan hanya bertumpu pada Joakim Noah atau Luol Deng.
Meski bisa memenangi game 1 namun The Wind City kemudian harus menyerah 4-2 di playoffs NBA 2012.
Jrue Holiday, Andre Iguodala, dan Spencer Hawes jadi tiga pemain terbaik Sixers dalam seri ini. Hanya saja mereka hanya bisa melaju sampai semifinal timur karena dihentikan oleh Boston Celtics.