The Queen's Gambit, Fiksi namun Nyata Gambarkan Seksisme yang Dialami Atlet Catur Wanita

INDOSPORT.COM - Limited series terbaru Netflix berjudul The Queen's Gambit bercerita mengenai perjuangan atlet catur wanita bernama Beth Harmon meraih gelar juara dunia. Meski bukanlah cerita nyata, namun ada sosok yang menjadi inspirasi di balik series tersebut.
The Queen's Gambit menjadi salah satu series yang paling banyak ditonton di Netflix saat ini setidaknya di Amerika Serikat.
Plot ceritanya mengangkat mengenai Beth Harmon yang diperankan Anya Taylor-Joy, seorang wanita juara catur brilian yang merupakan anak yatim piatu yang berbakat dalam catur hingga akhirnya menjadu juara.
Tetapi jika Anda mencari sosok utama Beth Harmon yang menjadi tokoh utama cerita ini di kehidupan nyata, Anda tak akan menemukannya. Meski begitu, cerita dalam The Queen;s Gambit tidak sepenuhnya hanya imajinasi.
Berdasarkan novel berjudul sama tahun 1983 oleh Walter Tevis, seorang novelis Amerika dan pemain catur amatir menulis The Queen's Gambit dengan mengambil inspirasi dari dunia catur kompetitif sekitar tahun 1950-an dan 1960-an.
Meskipun Beth sendiri adalah fiksi, Tevis terinspirasi oleh bakat luar biasa dari Grandmaster Bobby Fischer, Boris Spassky, dan Anatoly Karpov, yang permainan caturnya digambarkan sebagai "sumber kegembiraan bagi pemain seperti saya selama bertahun-tahun."
Demi memberikan akurasi mengenai olahraga catur, pembuatan series The Queen's Gambit bahkan dikonsultasikan dengan para atlet catur dunia. The Queen's Gambit bekerja sama dengan Bruce Pandolfini, seorang juara catur yang dianggap sebagai guru catur paling terkemuka di Amerika Serikat.
Pandolfini melatih banyak juara hingga terkenal selama abad ke-20, menjadikannya pilihan yang tepat untuk mengajari anggota artis dan aktor dalam series ini cara memainkan catur.
Melalui Pandolfini, Garry Kasparov, salah satu pecatur terhebat sepanjang masa dan mantan anak ajaib di kancah catur dunia pun turun tangan ikut terlibat dalam proses syuting series tersebut.
1. Perjuangan Atlet Catur Wanita Lawan Seksisme
Dilansir dari Esquire, meskipun Beth sendiri mungkin tidak nyata, perjuangan beratnya melawan seksisme yang melekat dalam dunia catur kompetitif sangat akurat. Di awal series, kita melihat penyelenggara turnamen mencibir Beth yang masih remaja dan berusaha mencegahnya untuk berkompetisi.
Dalam pertandingan pertamanya di Kentucky State Championship, Beth diadu melawan satu-satunya lawan wanita lainnya, yang menjelaskan bahwa wanita harus bersaing satu sama lain sebelum diizinkan untuk bersaing dengan pria.
Sikap seksis tersebut ada di mana-mana pada saat itu, bahkan di tingkat atas federasi olahraga catur sendiri, dengan tokoh-tokoh catur terkemuka bersikeras bahwa wanita tidak akan pernah mencapai ketinggian yang sama dengan pria.
Pada tahun 1966, hadiah Kejuaraan Wanita Amerika Serikat adalah USD600, sedangkan pria Kejuaraan catur pria menawarkan hadiah 10 kali lipat dari jumlah itu yakni sebesar USD6000.
Sampai hari ini, perbedaan gaji tetap tidak berubah, dengan juara pria terus membawa pulang 10 kali lipat hadiah uang yang diberikan kepada juara wanita.
Hingga Kejuaraan Catur Dunia 1986, ketika atlet catur wanita, Susan Polgar, berjuang untuk lolos dan menghilangkan kata 'laki-laki' dari gelar, kejuaraan itu tetap hanya terbuka untuk laki-laki.
Lebih dari tiga dekade kemudian, hanya satu wanita yang pernah berkompetisi untuk memperebutkan gelar juara yakni Judit Polgar, yang secara luas dianggap sebagai atlet catur wanita terbaik yang pernah bermain.
Pada tahun 2005 ia berkompetisi dengan gagah berani tetapi gagal untuk menjadi juara.
Secara keseluruhan, meskipun The Queen’s Gambit tidak menggambarkan perjuangan Beth untuk mengatasi seksisme yang melekat pada olahraga tersebut, hal itu juga menyatakan bahwa juara wanita dapat dicintai di seluruh dunia.
Beth menjadi idola para penggemar yang bersemangat di seluruh dunia mulai dari Paris hingga Moskow. Dalam menulis novel, Tevis membayangkan masa depan yang lebih cerah untuk catur, di mana kesetaraan dan rasa hormat dapat diberikan kepada atlet wanita.