eSports

Bonus Atlet SEA Games Cabor eSports Dipangkas, Ini Pembelaan IESPA

Minggu, 15 Desember 2019 14:22 WIB
Penulis: Martini | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Martin Gibsian/INDOSPORT
Bonus atlet Indonesia di SEA Games 2019 cabang olahraga eSports dipangkas oleh organisasi, IESPA beri pembelaan. Copyright: © Martin Gibsian/INDOSPORT
Bonus atlet Indonesia di SEA Games 2019 cabang olahraga eSports dipangkas oleh organisasi, IESPA beri pembelaan.

INDOSPORT.COM – Cabang olahraga eSports kontingen Indonesia memang gagal memenuhi target meraih dua medali emas di SEA Games 2019 Filipina. Pemerintah tetap memberikan apresiasi kepada atlet, yang rumornya justru dipangkas oleh IESPA. Benarkah demikian?

Sebagaimana diketahui, Indonesia sempat berharap bisa meraih medali emas cabor eSports melalui game Mobile Legends dan Hearthstone. Hanya saja, target tersebut meleset dan Mobile Legends hanya mampu meraih medali perak SEA Games 2019.

Selain dari game Mobile Legends, Indonesia juga meraih medali perak dari nomor game Arena of Valor (AOV). Sesuai dengan capaian tersebut, para atlet akhirnya mendapat apresiasi dari pemerintah.

Namun, seorang netizen dengan akun instagram @inurengga muncul dan mempertanyakan perihal bonus atlet yang dipangkas oleh Indonesia eSports Association (IESPA) dalam kolom komentar akun @iespaorg.

IESPA pun membenarkan jika ada pemangkasan bonus yang didapat dari pemerintah, namun hal tersebut sudah sesuai dengan kebijakan yang diterapkan, dan digunakan untuk kepentingan organisasi.

“Bukan untuk pengurus, tapi untuk organisasi, yang nantinya digunakan untuk keperluan Timnas dan lain-lain bisa beroperasi secara mandiri tanpa perlu menunggu bantuan dari pemerintah,” jelas IESPA.

Tak sampai di sana, IESPA juga menjelaskan jika sebelumnya mereka telah mendapat bantuan dana dari pemerintah untuk mempersiapkan kontingen eSports yang akan melaju ke SEA games 2019.

Namun, dana tersebut tentu sudah digunakan dengan sebaik-baiknya hingga SEA Games 2019 usai, dan hasilnya, Indonesia meraih dua medali perak di cabor eSports.

“Tidak ada bantuan dari pemerintah dalam hal operasional organisasi selama hampir tujuh tahun IESPA beroperasi. Bantuan dana Pelatnas SEA Games memang ada, dan seluruhnya berbentuk dana kelolaan yang habis dipakai.”

“Contohnya honor atlet, manajer, pelatih, sewa peralatan. Jadi, dana kelolaan itu pun dinikmati oleh para atlet, manajer, pelatih,” tukasnya.

IESPA sendiri merupakan wadah resmi untuk pengembangan olahraga elektronik atau eSports secara nasional, yang berada di bawah naungan Federasi Olahraga Rekreasi Maysrakat Indonesia (FORMI) binaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).