INDOSPORT.COM - Game eSports Dota 2 baru-baru ini menindak tegas dengan memberikan ban kepada 40 ribu akun gamers. Hal ini dilakukan karena adanya ketidakadilan matchmaking.
Dilansir laman berita PC Gamer, Valve selaku pihak pengembang Dota 2 melakukan hukuman kepada para akun Smurf. Smurf sendiri merupakan ungkapan bagi pemain profesional yang diam-diam menggunakan akun lain layaknya orang biasa.
Ada beberapa alasan mengapa pemain profesional menggunakan akun Smurf, meski demikian sebagian besar menganggap karena adanya rasa bosan ketika berkompetisi di tier atas.
Beberapa pemain eSports berpengalaman pun diam-diam memainkan akun lain dan dengan mudah menghancurkan pemain rank bawah karena unggul dalam hal pengalaman. Dapat merusak game secara kompetitif, membuat Valve turun tangan.
We have banned over 40,000 accounts for players who were found abusing matchmaking. These bans will now appear as game bans in Steam as well as being matchmaking bans in Dota 2.
— DOTA 2 (@DOTA2) February 11, 2020
"Kami sedang membuat sistem deteksi smurf untuk update terbaru game ini. Perubahan ini akan memberikan dampak besar bagi akun Smurf, tapi terkadang juga bisa memberikan pemain biasa ekstra MMR," ungkap Valve.
Istilah akun Smurf sendiri berawal ketika ketika ada seorang gamers legendaris Warcraft bernama Geoff 'Shlongor' Fraizer dan Greg 'Warp' Boyko yang merasa kesulitan mendapat lawan sepadan di tingkat atas. Karena merasa bosan, mereka pun membuat akun kedua.
Keduanya menggunakan nama tokoh komik The Smurf dengan ciri khas warna kulit biru, Papa Smurf dan Smurfette. Ungkapan akun Smurf ini pun langsung menjalar ke game lainnya terutama eSports seperti Dota 2, Mobile Legends, dan Arena of Valor (AOV).
Dota 2 pun menjadi salah satu sasaran akun Smurf yang tergolong banyak, setidaknya pada bulan Januari lalu ada 17 ribu akun yang di ban. Meski tidak ada alasan spesifik nampaknya beberapa pemain tier atas cukup kesulitan mendapat saingan karena game eSports ini mulai kehilangan banyak pemain.