INDOSPORT.COM - Tim eSports asal Indonesia, ION eSports akhirnya berhasil mendahului Bigetron dan menduduki peringkat pertama di klasemen sementara PUBG Mobile Pro League 2020 ID Season 2.
PUBG Mobile Pro League (PMPL) Season 2 minggu kedua hari pertama telah dimulai kemarin (21/08/20). Tersisa dua hari lagi untuk mengumpulkan poin sebelum minggu kedua berakhir.
Dari enam ronde yang dimainkan, masing-masing tim menampilkan kemampuan mereka secara maksimal. Untuk menutup hari pertama dalam minggu kedua ini, grup A akan berhadapan dengan grup B untuk mendapatkan poin dan bisa mendongkrak peringkat di klasemen.
Di pertandingan pertama yang bermain di map Erangel telah dimenangkan oleh Aerowolf Limax. Mereka berhasil mendapatkan Winner Winner Chicken Dinner dan berhasil mengumpulkan lebih dari 15 poin.
Lalu di ronde kedua, Morph Team berhasil menunjukan kegarangannya dalam map Sanhok. Mereka keluar sebagai pemenang dari 16 tim yang juga bertanding dalam ronde kedua tersebut.
Sementara ION eSports sendiri berhasil menjadi yang terakhir dalam game saat bermain di Erangel di ronde kelima. Ini menjadikan mereka menambah poin dan berhasil menggeser Bigetron eSports di posisi puncak.
Saat ini posisi pertama di klasemen sementara PMPL ID 2020 Season 2 ini dihuni oleh ION eSports dengan 219 poin dengan mendapatkan satu WWCD sekali dalam hari pertama ini. Lalu di posisi kedua disusul oleh Aura eSports dengan 178 poin.
Sedangkan di posisi ketiga masih dihuni oleh Bigetron Red Aliens dengan raihan poin 175. Hal ini dikarenakan Zuxxy dan kawan-kawan belum bermain di hari pertama minggu kedua. Mereka yang tergabung di grup C akan bertanding pada Sabtu (22/08/20).
Bigetron Red Aliens akan bertanding dengan beberapa tim lainnya yang tergabung di grup B dan grup C. Mereka akan berbondong-bondong untuk bisa mendapatkan poin sebanyak-banyaknya agar bisa kembali menduduki peringkat pertama.
Sementara itu, antara Bigetron Red Alien dan ION eSports sendiri merupakan kakak beradik yang bermain dalam satu turnamen PMPL. ION sendiri harus merelakan nama mereka diganti karena adanya larangan dari pihak panitia yang menggunakan nama yang sama.