INDOSPORT.COM - Perusahaan game PUBG Mobile, Tencent Games merasakan dampak yang sangat besar dari pemblokiran game battle royale ini oleh pemerintahan India.
PUBG Mobile sendiri merupakan game bertema battle royale paling laris seantero dunia, termasuk di India. Dengan total unduhan dan pengguna aktif yang mencapai jutaan, pelarangan PUBG Mobile yang dilakukan oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India ini menjadi kerugian besar untuk Tencent.
Dilansir dari Indian Express, India mengambil langkah tegas. mereka diketahui secara resmi telah melarang PUBG Mobile dimainkan di wilayah pemerintahan mereka. Tak hanya itu 117 aplikasi dari China secara resmi juga telah dilarang oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India pada hari Rabu (2/9/2020).
Langkah yang diambil oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India ini menyusul ketegangan politik yang terjadi antara India dan China. Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir konflik antara kedua negara semakin memanas.
Hal tersebut lantas membuat pemasukan dari Tencent Games sendiri mengalami penurunan hampir 34 miliar USD atau sekitar 501,6 triliun rupiah dalam dua hari terakhir sejak game PUBG Mobile dilarang oleh pemerintahan India.
Ini merupakan penurunan terbesar kedua sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan akan melarang WeChat yang juga berasal dari negara China. Sebelumnya, nilai pasar perusahaan asal Tiongkok tersebut menurun hingga 66 miliar USD atau sekitar 973 triliun rupiah.
Namun, Tencent games menegaskan bahwa perusahaannya tersebut serius dalam melindungi privasi dan data para penggunanya. Kendati demikian, pihak pemerintahan India pun masih tetap memblokir aplikasi yang berasal dari China tersebut.
“Kami selalu mematuhi undang-undang perlindungan data yang berlaku di India dan semua pasar lain tempat kami beroperasi. Kami berharap dapat memastikan ketersediaan berkelanjutan aplikasi kami di India,” kata perusahaan dikutip dari Business Insider India.
Pengeluaran untuk belanja gim di India memang kurang dari 5% secara global. Sedangkan tiga besar negara yang konsumennya senang berbelanja di aplikasi game, yakni Tiongkok 52%, AS 14%, dan Jepang 5,6%. Namun, ini tetap saja menjadikan Tencent Games mengalami kerugian besar akibat pelarangan PUBG Mobile di India.