Turnamen ePiala Indonesia Resmi Berakhir, Ini Harapan PSSI
Sementara itu, Moehamad Zulisar mengaku bersyukur dirinya meraih juara. Ia pun menilai ada faktor keberuntungan yang membuat dirinya sebagai pemenang di laga final.
"Terima kasih kepada PSSI yang telah membuat turnamen ini. Saya rasa turnamen seperti ini harus rutin dilakukan demi pembinaan serta banyaknya antusiasme pemain eFootball. Pemain-pemain di Indonesia saya kira kualitasnya tidak kalah dengan pemain luar negeri," kata Moehamad Zulisar.
Terkait pertandingan tadi Zulisar mengakui leg pertama ia agak sedikit gugup saat menghadapi Fahmi. Apalagi ia juga sempat panik karena kebobolan terlebih dahulu.
“Tantangan paling sulitnya dari segi pressingnya hebat sekali hari ini. Fahmi masih muda tapi permainannya hebat. Bisa dibilang sudah sangat mengenal Fahmi karena dulu pernah satu tim,” tukas Zulisar.
Menanggapi kekalahan di laga final, Fahmi mengakui keunggulan lawan apalagi ia sempat meremehkannya.
Sebagai runner up, Fahmi Husaeni mendapatkan hadiah senilai Rp20.000.000. #KitaGaruda#ePialaIndonesia#ePialaIndonesia2021#DukungDariRumah pic.twitter.com/zhVhZQgwsj
— PSSI (@PSSI) April 3, 2021
“Dari awal saat melihat dari penyisihan grup, saya merasa babak tersebut sudah bahaya dan wajib menang. Target saya harus lolos tentunya. Saat menghadapi babak 16 besar saya bertemu Pugu,
"Kalau di FIFA 20 dia menempati Top 1 di Asia. Di final saya bertemu Zulisar. Hasil pertandingan ini sedikit karma untuk saya karena terlalu sombong," kata pemain yang dikenal dengan nama gamers Hussain tersebut.