eSports

Bak 'Anak Warnet', Tim Esports China Diduga Gunakan Cheat saat Lakoni Laga DPC 2023

Selasa, 17 Januari 2023 12:30 WIB
Penulis: Fahri Atilla | Editor: Prio Hari Kristanto
© Instagram@dota2
Tundra Esports pemenang The International 11 2022 di Singapura, kalahkan Team Secret. (Foto: Instagram@dota2) Copyright: © Instagram@dota2
Tundra Esports pemenang The International 11 2022 di Singapura, kalahkan Team Secret. (Foto: Instagram@dota2)
Imbas Jika Hal Ini Terbukti

Valve Software, sebagai pengembang Dota 2 terkenal keras dalam menanggapi kecurangan-kecurangan dalam turnamen mereka.

Jika Knights terbukti kalah, maka mereka tentu akan mendapatkan konsekuensi yang berat dan mungkin akan dilarang bermain.

Hukuman untuk para pemain pastinya juga tidak kalah berat dan kemungkinan juga akan di-banned untuk kembali berkompetisi selama beberapa tahun atau bahkan selamanya.

Para pemain ini juga akan dilarang untuk bergabung ke tim-tim lain baik sebagai pemain atau bahkan sebagai analis.

Sayang sekali mengingat Knights Esport memiliki pemain-pemain hebat seperti Su “Flyby” Lei dan Chong “FelixCiaoBa” Wei Lun.

Dengan masa depan yang cerah ini, sayang sekali jika mereka harus kehilangan kariernya dalam skema eSport karena melakukan kecurangan kali ini.

Hal ini juga pasti akan berdampak bagi skema eSports Dota 2 yang sudah menjadi rahasia umum bahwa terdapat banyak perjudian di dalamnya.

Sudah ada beberapa kasus kecurangan yang terjadi dalam Dota Pro Scene dan semuanya berakhir dengan dilarangnya para pemain untuk kembali bertanding.

Sebut saja pemain Yangon Galacticos yang kedapatan mencurangi sistem dengan melakukan perubahan scripting dan langsung berimbas pada didiskualifikasinya tim mereka.

Belum ada kepastian dari pihak Valve Software maupun Perfect World Esports dalam menanggapi kasus Knights DPC 2023.

Sumber: Yahoo News