INDOSPORT.COM — Seakan tidak belajar dari yang sudah-sudah, Dota Pro Circuit 2023 kembali diwarnai dengan indikasi adanya match fixing.
Baru saja bergulir, turnamen Dota 2, DPC 2023, sudah diwarnai berbagai masalah, mulai dari penggunaan akun yang dibagi sampai sekarang adanya dugaan match fixing.
Bahkan, baru kemarin saat salah satu tim asal China menggunakan cheat dalam panggung sebesar DPC 2023.
Kini tim dengan wilayah Eropa Timur, HYDRA, harus ikut-ikutan terjerat kasus kecurangan yang diduga match fixing.
Dugaan ini pertama kali dilayangkan oleh Neon League selaku operator dari latih tanding Dota Pro Circuit divisi 2 wilayah Eropa Timur ini.
HYDRA sendiri merupakan tim divisi 2 Dota Pro Circuit dan sedang menjalani latih tanding sebelum turnamen resminya dimulai.
Dugaan ini didasari oleh melambungnya angka uang judi yang menebak bahwa HYDRA akan kalah melawan tim yang tidak dijagokan, Team iVy.
Angka yang biasanya hanya berkisar di 600.000 sampai 800.000 rupiah tiba-tiba melonjak hingga menyentuh angka 101 juta rupiah.
Angka yang fantastis mengingat bahwa HYDRA merupakan tim divisi dua dan ini hanyalah latih tanding melawan tim yang tidak dijagokan.
Pemain yang paling dicurigai dalam kasus ini adalah Kiyalbek ‘Dream’ Tayirov yang menempati posisi paling krusial, yaitu carry.