Dota 2: Game eSports Paling Menyiksa di SEA Games 2019
INDOSPORT.COM – Kontingen Indonesia di SEA Games 2019 nampaknya masih harus berlapang dada menyaksikan kejanggalan demi kejanggalan yang terjadi di cabang olahraga elektronik (eSports), khususnya di nomor game Dota 2.
Pada babak kualifikasi yang dilangsungkan Sabtu (07/12/19) lalu, nomor game Dota 2 sudah mengundang kontroversi, baik untuk pemain Indonesia maupun peserta lainnya dari berbagai negara.
Di sepanjang bulan Desember 2019, pihak Dota 2 melakukan beberapa perilisan anyar atau patch, khususnya di bagian void spirit dan snapfire. Praktis, pembaharuan ini mempengaruhi persiapan tim jelang kualifikasi di SEA Games 2019.
Hal ini dibenarkan oleh manajer Timnas eSports Indonesia, Richard Permana, yang juga membeberkan fakta jika pertandingan Dota 2 sempat tertunda cukup lama karena koneksi yang tidak stabil di Filipina.
“Di game pertama, musuh disconnect, lalu disconnect lagi. Pertandingan sempat berhenti lama. Dota 2 juga patch di tengah jalan, bikin semua tim belajar di tempat,” ungkap Richard Permana eksklusif kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.com, Minggu (08/12/19).
Selanjutnya, pihak panitia di SEA Games 2019 membuat peraturan janggal, yakni pemain Dota 2 dilarang menggunakan headphone, dan hanya diperkenankan menggunakan earphone untuk berkomunikasi satu sama lain.
“Tidak pakai headphone, jelas di game komunikasi akan terganggu, karena mic pasti tidak sebagus kalau dari headphone ditaroh di dekat bibir,” kelur Richard lagi.
Dengan demikian, wajar kiranya tim Dota 2 Indonesia gagal menaklukkan babak kualifikasi cabor eSports SEA Games 2019, dan pulang dengan tangan hampa dari Filipina.