Rachel Tjia Curhat, Gagal jadi Member JKT48 dan Kini jadi 'Wajah' EVOS Esports

INDOSPORT.COM - Model cantik, Rachel Tjia, curhat mengenai perjalanan kariernya. Sempat gagal menjadi member JKT48, ia kini justru jadi 'wajah' bagi EVOS Esports.
Rachel Florencia alias Rachel Tjia awalnya dikenal sebagai musisi yang 'Jejepangan'. Rachel sempat mengikuti seleksi untuk menjadi member grup idol JKT48.
Walau mendapatkan nilai yang tinggi, tapi nyatanya Rachel Tjia dinyatakan tidak lolos seleksi, dan harus mengubur mimpinya itu.
Seiring waktu, ia mencoba move on dan merintis karier sebagai model. Siapa sangka, Rachel Tjia malah terjun ke dunia eSports.
"Aku awalnya sempat ikutan JKT48, tapi nggak masuk, pokoknya di luar eSports. Masih kecil juga waktu itu, aku masih 13 tahun, belum siap di entertainment."
Saat mengobrol dengan komika Mamat Alkatiri di kanal Youtube Sport77, Rachel mengaku jatuh cinta pada dunia eSports.
Saat ini ia menjabat sebagai talent dan brand ambassador dari EVOS Esports. "Aku masih di eSports sekarang, di tim EVOS, sebagai brand ambassador," kata Rachel kepada komika Mamat Alkatiri.
"Brand ambassador itu kayak jadi face of the team. Aku paling kerjanya jadi model untuk sponsor-sponsor, terus buat konten sama player dan talent-talent EVOS."
"Terus kalau ada event-event, turnamen, aku harus datang, semangatin playernya," ungkap dara cantik berusia 22 tahun itu.
1. Rachel Tjia Enggan jadi Pro Player
Rachel Tjia dengan piawai menjelaskan perkembangan dunia eSports di Indonesia. Pasalnya, ia memang sudah menekuni dunia game online sejak beberapa tahun terakhir.
"Aku mulai di eSports dari tahun 2018, dan main PUBG Mobile. Waktu itu masih belum banyak eSports di Indonesia, yang paling besar EVOS dan RRQ," jelas Rachel Tjia.
Jika dulu eSports dan game online masih dipandang sebelah mata, menurut Rachel, kini perkembangannya sudah jauh berbeda.
Esports kini dianggap sebagai bidang karir yang sangat menjanjikan. Bahkan, sejumlah sekolah sudah memiliki ekstrakurikuler yang berkaitan dengan teknologi dan eSports.
"Sekarang perkembangannya sudah wow banget, di sekolah-sekolah sudah ada ekskul eSports, ekskul Mobile Legends."
"Banyak yang cita-citanya jadi pro player, karena memang menjanjikan," ungkapnya.
Di sisi lain, Rachel Tjia mengaku belum bisa menjadi seorang pro player eSports, karena tuntutan yang berat dan manajemen waktu yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
"Sekarang aku lebih ke entertainment aja fokusnya, karena pro player itu benar-benar jadwalnya susah banget, tiap hari mereka latihan 8-12 jam," tutur Rachel Tjia lagi.
Namun, di balik kerja keras para pemain eSports, mereka juga menuai hasil yang sepadan. EVOS misalnya, pernah menjadi juara dunia Mobile Legends (M1 2019).
"Esports Indonesia sekarang sudah bicara di internasional, EVOS waktu itu menang M1, untuk turnamen lokal juga berkembang, kan sekarang ada MPL," pungkas Rachel Tjia.
2. Sekilas Tentang Rachel Tjia
Menjadi brand ambassador sebuah tim eSports bukanlah pertama kali bagi Rachel Florencia. Sebelumnya, ia juga merupakan brand ambassador di tim Morph eSports.
Tak hanya menjadi 'wajah' tim, Rachel Tjia juga pernah menjadi pro player, sebagai support dan 2nd rusher untuk melengkapi roster PUBG Mobile di skuat Morph Team.
Cewek cantik berusia 22 tahun ini juga cukup terkenal di kalangan para pecinta anime, karena ia sering cosplay menjadi karakter dari banyak tokoh anime populer.
Lewat Instagram-nya, Rachel Tjia pernah cosplay jadi karakter anime Attack on Titan, Tokyo Ghoul, Kakegurui, Bakemonogatari, Naruto, One Piece, dan lain sebagainya.
Selebgram cantik ini terlihat cukup mirip saat memeragakan pose karakter Senjou Gahara, Hinata, Rias Gremory, dan lain-lain.