Bak 'Anak Warnet', Tim Esports China Diduga Gunakan Cheat saat Lakoni Laga DPC 2023
INDOSPORT.COM — Tim esports papan atas China, Knights, nampaknya sedang mendapati masalah serius setelah diduga melakukan cheat pada laga DPC 2023.
Gelaran turnamen akbar untuk panggung Dota 2 ini sedang menjadi sorotan media pascasalah satu tim melakukan tindakan yang sangat tidak profesional ini.
Dota Pro Circuit’s 2023 merupakan salah satu turnamen besar Dota 2 sebelum akhirnya dilanjutkan dengan Major League.
Knights sendiri menjadi salah satu tim yang bertanding di divisi utama DPC 2023 regional China ini.
Dengan panggung sebesar ini, maka aksi Knights yang diduga menggunakan cheat ini tentu terbilang cukup berani.
Knights Esport diduga melakukan tindak kecurangan ini pada laga melawan PSG.LGD dan Invictius Gaming di mana mereka berhasil menang telak 2 – 0.
Meski baru dugaan, Perfect World Esports, selaku pihak pengurus acara pun langsung melaporkan hal ini pada pengembang Dota 2, Valve Software.
Kecurangan mereka pada laga kali ini sebenarnya cukup terlihat jelas dengan berhasil menghancurkan total 43 wards milik PSG.LGD.
Angka yang tidak masuk akal bagi sebuah tim sebesar PSG.LGD untuk menempatkan observer wards dengan tidak hati-hati.
Observer wards sendiri merupakan item yang bisa dibeli untuk membuka map dengan radius 1,600. Dengan fungsi krusial ini, satu pemain hanya diperbolehkan untuk menyimpan dua buah saja.
1. Imbas Jika Hal Ini Terbukti
Valve Software, sebagai pengembang Dota 2 terkenal keras dalam menanggapi kecurangan-kecurangan dalam turnamen mereka.
Jika Knights terbukti kalah, maka mereka tentu akan mendapatkan konsekuensi yang berat dan mungkin akan dilarang bermain.
Hukuman untuk para pemain pastinya juga tidak kalah berat dan kemungkinan juga akan di-banned untuk kembali berkompetisi selama beberapa tahun atau bahkan selamanya.
Para pemain ini juga akan dilarang untuk bergabung ke tim-tim lain baik sebagai pemain atau bahkan sebagai analis.
Sayang sekali mengingat Knights Esport memiliki pemain-pemain hebat seperti Su “Flyby” Lei dan Chong “FelixCiaoBa” Wei Lun.
Dengan masa depan yang cerah ini, sayang sekali jika mereka harus kehilangan kariernya dalam skema eSport karena melakukan kecurangan kali ini.
Hal ini juga pasti akan berdampak bagi skema eSports Dota 2 yang sudah menjadi rahasia umum bahwa terdapat banyak perjudian di dalamnya.
Sudah ada beberapa kasus kecurangan yang terjadi dalam Dota Pro Scene dan semuanya berakhir dengan dilarangnya para pemain untuk kembali bertanding.
Sebut saja pemain Yangon Galacticos yang kedapatan mencurangi sistem dengan melakukan perubahan scripting dan langsung berimbas pada didiskualifikasinya tim mereka.
Belum ada kepastian dari pihak Valve Software maupun Perfect World Esports dalam menanggapi kasus Knights DPC 2023.
Sumber: Yahoo News