eSports: Riot Games Layangkan Denda Pada Team Vitality Usai Gunakan Rune Terlarang
INDOSPORT.COM — Riot Games langsung beri Team Vitality hukuman denda setelah mengeksploitasi rune yang sebelumnya sudah dilarang untuk digunakan.
Kejadian ini terjadi ketika Team Vitality sedang melawan Fnatic pada gelaran League of Legends European Championship 2023.
Mid lanner milik Team Vitality, Luka ‘Perkz’ Perkovic, terlihat menggunakan Ryze yang dilengkapi dengan Waterwalking rune.
Dua kombinasi antara champion/hero dan rune tersebut memang sudah dilarang oleh Riot Games yang kemudian dilanggar oleh Perkz.
Riot Games sendiri, selaku pihak pengembang League of Legends memang terkenal keras dalam memberikan hukuman terhadap sesuatu yang dinilai merusak panggung eSports mereka.
Dengan total 162 champion yang ada, serta rune yang bisa menghasilkan kombinasi skill yang unik, tentu ada beberapa kesalahan sistem yang luput dari perhatian Riot Games.
Beberapa kesalahan sistem ini bisanya akan segera diperbaiki oleh Riot atau jika memang tidak sempat, mereka akan melarang penggunaannya dalam panggung profesional.
Sehubungan dengan hal itu, rune Waterwalking dan champion Ryze adalah salah satu yang mereka larang dalam laga kali ini karena tidak balance alias terlalu OP.
Itu karena skill dari Ryze yang dikombinasikan dengan rune Waterwalking bisa menghasilkan mana yang tak terbatas dan akan mempermudah Perkz untuk bisa mengalahkan musuhnya.
Namun, Perkz sendiri tidak terlalu tampil gemilang pada saat itu dan dinilai tidak tahu tentang peraturan ini dan akhirnya hanya dijatuhi denda saja yang nominalnya disembunyikan.
1. Menambah Daftar Panjang Pemain yang Pernah Didenda Riot
Riot Games merupakan salah satu pengembang game terkemuka di dunia melalui League of legends dan juga Valorant.
Keduanya berhasil menjadi game dengan pasar eSports yang luar biasa. Sebagai game MOBA, League of Legends berhasil bersaing dengan Dota 2.
Sedangkan Valorant, kini telah resmi menggeser Overwatch dan kemungkinan Counter Strike: Global Offensive pada beberapa tahun mendatang.
Kesuksesan Riot Games didasari oleh betapa tegasnya perusahaan ini dalam menanggapi kasus-kasus yang bahkan bisa dibilang tidak begitu besar.
Perks tadi adalah salah satu contohnya. Meski tidak secara langsung mendapatkan keuntungan dari perilakunya, dia tetap harus membayarkan denda yang dilayangkan Riot.
Sebelumnya pada gelaran League of Legends World Championship, ada total empat pemain yang dikenakan denda karena melanggar beberapa hal.
Jian ‘Uzi’ Zi-Hao yang adalah pemain League of Legends terbaik pada saat itu turut terkena denda karena dianggap sengaja kalah yang bahkan hanya dalam permainan biasa (bukan turnamen).
Lalu tiga pemain lain adalah Danil ‘Diamondprox’ Reshetnikov, Kang ‘TheShy’ Seung-Lok, dan Choi ‘iloveoov’ Yeon-Sung yang semuanya dikarenakan perilaku buruk mereka dalam permainan biasa.
Tidak hanya out, ada sekitar 12 pemain lain yang pada akhirnya mendapatkan teguran keras dari Riot Games atas masalah perilaku buruk tersebut.
Riot Games memang dinilai sangat tegas bahkan melebihi dari rival pengembang gamenya, Valve Software, yang terkadang terkesan lebih santai kepada para pemain profesionalnya.
Sumber: Dotesports