Kisah Sicilia Setiawan, Kartini di Lapangan Futsal
Kondisi ini membuat Sicilia memutuskan untuk pindah haluan membesut tim futsal di awal 2015. Berbeda, gairah dan antusiasme lebih dirasakan Sicilia ketimbang saat menggarap tim sepakbola wanita.
Agar lebih mumpuni, ia pun membekali diri dengan mengikuti sejumlah pelatihan untuk melatih tim futsal. Pada 2016 lalu, ia mengikuti pelatihan berlisensi PSSI/AFP level 1 Nasional di Bandung. Pada Maret 2017, Sicilia mengikuti pelatihan World Coaches futsal dari KNVB.
Terakhir, pada 18-19 Maret lalu, ia juga mengikuti pelatihan berlisensi AFC Level 1, dan masuk dalam empat besar peserta terbaik. Padahal, Sicilia menjadi satu-satunya peserta wanita dalam program tersebut. Saat ini, Sicilia menjadi satu dari tiga wanita pemegang lisensi AFC di Indonesia. Namun di level Liga Nusantara dan WPFL, ia merupakan satu-satunya pelatih aktif pemegang lisensi Asia ini.
Nama Sicilia pun semakin dikenal di dunia futsal, tak cuma dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Pada 9-13 April 2017 lalu, Sicilia ikut memberi pelatihan bagi anak-anak lokal di Soccer Camp yang berlangsung di Nepal. Saat itu, ia menjadi satu-satunya pelatih asing di acara tersebut.
Tahun lalu, tim binaannya sukses meraih tiket untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi futsal putri, Women Pro Futsal League (WPFL) 2017. Namun Football Plus yang menjadi runner up Liga Futsal Nusantara (LFN) 2017, melepas kesempatan tersebut. Mereka akan tetap tampil di LFN musim 2017 ini.
"Anak-anak saya masih sekolah, dari kelas 1, 2, dan 3 (SMA). Selain itu juga persiapannya singkat, hanya satu bulan dari lolos Liga Nusantara, sampai tampil di WPFL," kata Sicilia, menerangkan alasan timnya batal tampil di WPFL.