INDOSPORT.COM - Pemain terbaik Liga Nacional de Futsal Brazil (LNF) 2019, Henrique Di Maria, berbicara soal kualitas futsal Indonesia. Saat ini, ia memperkuat klub elite Pro Futsal League (PFL) Indonesia 2020, Black Steel FC.
Di Maria menyebut, ada perbedaan mencolok antara pemain futsal Brasil dan Indonesia dari segi postur tubuh. Ia mengatakan bahwa tubuh pemain futsal Tanah Air sangat kecil sehingga lemah dalam duel fisik satu lawan satu.
"Perbedaan antara Liga Futsal Indonesia dengan Brasil adalah pemainnya. Pemain kami lebih kuat, terutama dalam bertahan. Mungkin itu dipengaruhi budaya masing-masing negara," ungkap Henrique Di Maria kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (10/02/20).
"Kalau pertahanan lawan lemah, saya bisa bermain sangat baik. Kalaupun kuat, saya tetap bisa mengimbanginya. Hal itu terjadi karena kami pemain futsal Brasil dibekali tubuh yang kuat dan seimbang dari bagian atas sampai bawah," tambah Di Maria lagi.
Namun, Di Maria yang juga mengantarkan Pato Futsal menjuarai LNF Brasil 2019 menyebut ada satu kelebihan yang dimiliki pemain futsal Indonesia. Ia bahkan mengaku sangat kerepotan untuk meladeni hal tersebut.
"Ketika bertahan, saya sangat kewalahan. Hal itu disebabkan pemain futsal Indonesia sangat cepat dan lincah. Juga sangat baik dalam hal menggiring bola," tutur pemilik nomor punggung 17 di Black Steel FC ini.
Tak sampai di situ, walaupun Brasil dikenal sebagai kiblat sepak bola dan juga disebut-sebut sebagai pencetus olahraga lima lawan lima tersebut, Di Maria justru menyebut animo futsal di Indonesia jauh lebih tinggi.
Di Maria yang saat ini telah berusia 38 tahun, telah bermain sebanyak empat kali bersama Black Steel FC di ajang PFL 2020. Eks timnas futsal Brasil ini telah mengoleksi dua gol dan empat assist serta menasbihkan klubnya sebagai juara paruh musim Grup A.