INDOSPORT.COM - Kematian pegulat cantik berdarah Indonesia-Jepang, Hana Kimura masih menyisakan duka. Mantan Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama pun turut serta mengemukakan pendapatnya.
Sebelumnya publik dunia gulat digegerkan dengan kematian atlet muda berusia 22 tahun. Hana Kimura dilaporkan meninggal dunia dengan cara bunuh diri akibat alami perundungan alias bullying oleh netizen Negeri Sakura.
Berdasarikan bukti unggahan media sosial, Hana Kimura mendapat banyak komentar negatif dari para pencinta gulat. Akibat tekanan besar dari para netizen Jepang, wanita yang ikuti jejak sang ibu Kyoko Kimura ini nekat untuk mengakhiri hidupnya.
Berbagai ucapan duka langsung membanjiri sosok pegulat manis ini setelah itu, meski demikian tak sedikit pula yang mengecam keras tindakan para netizen pelaku perundungan. Salah satunya ada Hatoyama, mantan orang nomor satu Jepang yang menyerukan agar pelaku diadili hukum setimpal.
"Hana Kimura meninggal dan menurut laporan keputusannya untuk bunuh diri ditenggarai fitnah melalui media sosial. Saya juga mendengar setelah kematiannya banyak akun yang terhapus untuk menutupi jejak perundungan," kicau eks Perdana Menteri Jepang dalam akun Twitter resminya.
木村花さんが命を絶たれた。SNSによる誹謗中傷が原因ではないかと言われている。彼らはアカウントを消し始めてると聞く。実に卑怯ではないか。批判するなら実名で堂々と言うべきだ。#誹謗中傷の書き込みは心を殺します 行き過ぎた誹謗中傷には厳罰を処すべきと思う。被害者は立ち上がるべきだ。
— 鳩山由紀夫 (@hatoyamayukio) May 24, 2020
"Bukankah hal itu merupakan aksi seorang pecundang? Jika kalian ingin mengkritisi seseorang lakukan dengan nama asli. Saya pikir hukuman berat layak diberikan untuk penyebar fitnah dan para korban perundungan wajib untuk bicara," tambahnya lagi.
Meskipun dikenal mampu bertarung di atas ring dengan penuh percaya diri, Hana Kimura diketahui sebagai seorang pemalu. Tak heran dirinya yang masih polos cukup sulit untuk menerima kenyataan pahit ketika difitnah melalui dunia maya.
Isyarat jika Hana Kimura akan melangsungkan bunuh diri telah lebih dulu terlihat kala dirinya mengunggah foto dengan pesan Sayonara atau selamat tinggal dalam Instagram pribadinya. Menurut laporan resmi kepolisian setempat kematiannya disinyalir akibat menghirup gas beracun.