The Iron Sheik, Anak Haji Sekaligus Jebolan Militer yang Jadi Legenda WWE
INDOSPORT.COM – Hossein Khosrow Ali Vaziri atau The Iron Sheik merupakan salah satu legenda hidup WWE, yang juga dikenal sebagai musuh besar Hulk Hogan.
Nama The Iron Sheikh tidak bisa dipisahkan dari sosok Hulk Hogan, karena keduanya memang bersaing sengit di atas ring WWE pada era 80-an yang memang menjadi masa kejayaan mereka.
Apalagi penampilan Vaziri begitu ikonik ala Sheik dari Timur Tengah yakni menggunakan sorban kaffiyeh dan kumisnya yang sangat melekat di ingatan para pecinta gulat.
Pria yang kini berusia 81 tahun itu mengawali debutnya di dunia gulat ialah saat bergabung dengan timnas di Olimpiade 1968 di Meksiko, dan merupakan peraih medali emas di kejuaraan gulat pada 1971.
Pada tahun 1973, ia mengawali kariernya sebagai pegulat profesional setelah ditawari promotor Verne Gagne untuk terjun ke gulat professional di Amerika Serikat.
Sejak saat itu kariernya terus menanjak, apalagi dengan menggunakan nama gimmick The Great Hossein Arab, di mana di saat itu kondisi politik antara Amerika dan Iran tengah memanas.
Hal ini membuat WWF mengajaknya untuk tampil di WWE dan mengganti namanya menjadi Iron Sheik pada tahun 1979, dan menjadi awal karier kesuksesannya di dunia gulat dengan menjadi juara di WWE Battle Royal.
Namanya makin terkenal setelah perseteruannya dengan Hulk Hogan pada Januari 1984 silam, yang menjadi awal gimmick tensi panas antara keduanya.
Berkat prestasi dan pengaruhnya di ajang sportainment tersebut, Vaziri akhirnya dilantik masuk dalam daftar WWE Hall of Fame pada 2005.
Namun siapa sangka dibalik prestasi, sosok antagonis dan pengaruhnya yang besar di WWE, ternyata The Iron Sheik merupakan anak seorang haji dan merupakan mantan militer di Iran.
1. Anak Seorang Haji dan Jebolan Militer Elit Iran
Melansir dari laman Bidoun, The Iron Sheik ternyata merupakan anak seorang haji bernama Ghasem Vaziri seorang petani di Iran.
Meski merasa terinspirasi dari Gholamreza Takhti selaku legenda gulat Iran, namun nyatanya ia kenal olahraga bela diri itu dari sang ayah.
Selain menjadi petani, Ghasem Vaziri juga sempat belajar di rumah gulat tradisional, dan membuka klub atletik atau gym dan terapi fisik untuk para membernya.
Bakatnya di dunia gulat sejak kecil membuatnya sempat masuk dalam militer dan menjadi pasukan khusus untuk keluarga kerajaan.
Saat itu Farah Dibah selaku mantan Maharatu Iran sempat memilih The Iron Sheik untuk menjadi pengawal pribadinya.
Vaziri juga merupakan bagian dari Angkatan Darat Kekaisaran Iran dan pernah menjadi pengawal keluarga pemimpin Iran Mohamed Reza Pahlavi dalam beberapa tahun silam.
Memiliki pengalaman mentereng dan kejayaan sejak masa muda nyatanya tidak bisa dirasakan selamanya oelh The Iron Sheik.
Pasalnya, ia pernah mengalami pengalaman yang amat pahit. Yakni kehilangan putri sulungnya, Marissa Jean Vaziri yang meninggal dunia pada usia 27 tahun karena dibunuh oleh kekasihnya sendiri.
Saat itu Marissa dibunuh oleh Charles Warren Reynolds selaku kekasihnya pada 2003, usai bertengkar hebat dan kemudian dicekik hingga meninggal dunia.
Hal ini menjadi titik terendah The Iron Sheik dan nyaris membunuh keluarga tersangka karena merasa sakit hati anak kesayangannya dibunuh. Namun ia akhirnya berhasil mengendalikan dirinya dan berusaha ikhlas akan kematian putrinya.