Kalah dari Taiwan, Karateka Indonesia Dicurangi Wasit?

Selasa, 28 Agustus 2018 12:13 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Petrus Manus Da'Yerimon/Indosport.com
Karateka Indonesia, Sandy Firmansyah. Copyright: © Petrus Manus Da'Yerimon/Indosport.com
Karateka Indonesia, Sandy Firmansyah.

INDOSPORT.COM - Karateka Indonesia, Sandy Firmansyah harus menelan kekalahan dramatis dari karateka Taiwan Weichun Hsu dengan skor akhir 3-3 di babak penyisihan 16 besar Asian Games 2018 nomor pertandingan Kumite 75 kg, Senin (27/08/18). Meski berbagi angka yang sama, Sandy dinyatakan kalah lewat perhitungan agresivitas.

Kendati demikian, ada satu yang cukup menggangu pikiran Sandy, lantaran ia menganggap pukulan terakhir dari lawan terlalu keras dan dinilai berbahaya. Sebab, ia sempat menjalani perawatan bersama tim medis.

"Targetnya jelas emas yah, dia (lawan) kompetitor terkuat tapi pernah saya kalahkan di perebutan tempat ketiga di kejuaraan Asia di Yordania. Tadi (kemarin-red) kejadian memang saya unggul 3-2, tapi sepuluh detik terakhir dia melakukan pukulan dan kena saya sampai terjatuh serta dirawat medis tapi wasit tetap menyatakan poin," buka Sandy.

"Setahu saya aturannya, biasanya itu pelanggaran dan tim medis juga sudah berikan pernyataan terlalu keras pukulannya," imbuhnya.

"Protes sudah dilakukan, tapi ada komdis yang berhak memutuskan. Ini kerugian buat kita tuan rumah dan saya cukup terpukul juga. Tapi saya yakin seorang juara bukan tak pernah kalah, tapi bangkit dari kekalahan," kata Sandy.

Senada dengan Sandy, pelatih kepala tim karate Indonesia, Syamsudin Barkhani juga mengakui jika anak asuhnya mendapat pukulan yang keras. Tetapi, ia memaklumi keputusan wasit untuk tetap memberikan poin bagi lawan, lantaran hal itu sudah sesuai prosedur yang berlaku.

"Jadi Sandy sudah unggul 3-2 cuma lawannya mukul dan menurut juri itu poin. Kita protes sebenarnya, harusnya dianulir tetapi dokter mengatakan tidak apa-apa, kecuali ada darah atau ada bekas," bebernya.

"Menurut wasit, mereka mengatakan karena dokter menyatakan tidak apa- apa dan masih bisa bertanding jadi poinnya juri tetap ambil poin dan jadi 3-3. Tetapi dia (lawan) duluan dapet poin sehingga Taiwan menang," imbuhnya.

"Sebenarnya kami menargetkan medali dari Sandy karena terakhir juara tiga Asia, dapet perunggu sebelum Asian Asian dan lawannya ini, dia (Sandy) kalahkan di Yordan. Tadi Sandy startnya terlambat dan terakhir dia kecolongan baru mengejar," tutup Syamsudin.

Sebagai informasi, cabang olahraga karate sejauh ini telah berhasil menyumbangkan satu medali emas Asian Games 2018 melalui Rifki Ardiansyah Arrosyiid.

Bertanding di nomor kumite 60 kg putra, Rifki berhasil mengalahkan juara bertahan Asian Games 2014 lalu, Amir Mahdi Zadeh asal Iran dengan skor 9-7. 

Tak hanya itu, karate juga mengamankan dua medali perunggu Asian Games 2018 lewat Cokorda Istri Agung di nomor kumite 55 kg putri dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda di nomor kana putra.

Atlet Malaysia Rusak Properti Asian Games 2018 Usai Kalah

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh INDOSPORT.com (@indosportdotcom) pada

Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT