3 Kali Dicurangi Wasit di SEA Games 2023, Manajer Karate Indonesia Naik Pitam
Pada perhelatan hari ketiga cabor Karate di SEA Games 2023, atlet Indonesia, Coki telak melayangkan serangan ke pemain Vietnam, dan dihitung poin oleh juri yang menilai.
Namun, tatami manager yang berasal dari Kuwait menganulir poin atau skor itu. Saat pelatih Indonesia mencoba protes, ia pun diusir oleh perangkat pertandingan.
Inilah puncak dari keanehan yang terjadi di cabor Karate selama tiga hari terakhir, sehingga manajer Yusran Arief mantap melayangkan surat keberatan.
"Yang saya bingung, itu wasit netral yang notabenenya itu dari negara Arab, Irak, Iran, Kuwait, mereka juga sama, mengapa tidak netral. Kita mau protes lagi, tidak bisa lagi."
"Rule-nya setelah pertandingan kita protes, dia bilang 'next selesai pertandingan'. Kita coba lagi, tidak bisa lagi," ungkap Yusran.
"Jujur saja, tim Indonesia karate terutama di kata beregu putra, perorangan putra, dan tadi beregu putra itu merasa dicurangi. Kita lagi bikin surat protes ke (VD), AKF, dan WKF, serta kita tembuskan kepada NOC Indonesia," imbuhnya.
Dengan melapor pada Badan Karate Dunia, memang belum tentu bisa mengubah hasil perolehan medali tim Indonesia di SEA Games 2023.
Namun setidaknya, manajer dan federasi tidak membiarkan para atletnya dicurangi begitu saja, seolah tuan rumah SEA Games 2023 membagi-bagi medali ke negara lain.
"Apa pun juga konsekuensinya kita harus lapor, kita harus protes keras, benar-benar keras, dan Indonesia benar-benar di dzalimi oleh wasit-wasit yang memimpin di sini."
"Walaupun misalnya hasilnya tidak berubah, tetapi setidaknya supaya karate di tingkat Asia Tenggara dan Asia harus menjunjung sportivitas tinggi. Jangan cerita model bagi-bagi medali," tandasnya.