Pada Borobudur International 10 K yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (16/11/14), Kenedy Lilan menjadi tercepat dengan catatan waktu 29 menit 35 detik, kemudian juara II Ngaresosemi dari Kenya (29.38), dan juara III Yulius Brotil yang juga dari Kenya (29.47).
Kelompok elit internasional putri Peninah Kihen menjadi terdepan dengan catatan waktu 36.12, kemudian juara II Lazeena Rahman dari Jakarta (57.58), dan juara III Miki Yokohama dari Jakarta (63.03).
Kelompok elit nasional putra juara I Agus Prayogo dari Jawa Barat (31.45), juara II M. Ridwan dari NTB (32.23), juara III Ranto dari Magelang (32.34). Kemudian kelompok elit nasional putri juara I Yulia Ningsih dari PASI Jatim (37.08), juara II Rini Budiarti dari DKI Jakarta (37.44), dan juara III Afriana Paijo dari NTT (39.35).
Kelompok umum putra juara I Kamid, juara II Oktovianus (Yonif 411 Kostrad), juara III Noce Mattal (Cepu). Kelompok umum putri juara I Septiana Dita (Cepu), juara II Yonita Sari (Magelang), dan juara III Anjhani (Jepara).
Sekretaris Umum PASI Kabupaten Magelang Priatmaji mengatakan sekitar 16.000 pelari mengikuti lomba Borobudur International 10 K dari 16 negara, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Inggris, Swedia, Kenya, dan Jepang.
Ia mengatakan rute yang ditempuh dalam Borobudur International 10 K, yakni start dari Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur menuju Kandang Gajah, Pasar Borobudur, Perempatan Kujon, Bumisegoro, Kandang Gajah, dan finish juga di Taman Lumbini.
"Rute Borobudur International 10 K tersebut sudah mendapat lisensi dari Federasi Atletik International (IAF) untuk kegiatan lomba yang sama hingga lima tahun mendatang," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai memberikan hadiah kepada para juara mengatakan Borobudur 10 K akan dilaksanakan setiap tahun sekali.
"Bahkan nanti kami coba dorong lagi mungkin Borobudur Run dalam bentuk yang berbeda lagi dan kami harapkan partisipasinya lebih banyak. Kita ciptakan atlet-atlet kita dengan memberikan ruang untuk berprestasi, yang penting sportif," katanya.
Ia menuturkan melalui kegiatan ini Borobudur semakin menggaung di tingkat internasional akhirnya dapat membuat aktifitas baik olahraga, kesenian, pengetahuan, dan religius. Semua bisa terpusat di kawasan Borobudur sehingga Jateng juga makin terkenal.