Mungkin terdengar aneh apabila seorang yang sedang tidak sehat dilibatkan dalam sebuah ajang olahraga. Akan tetapi, hal berbeda justru dilakukan pada ajang RetroRun, sebuah kompetisi lari mundur pertama di Indonesia yang sekaligus mengajak dan mensosialisasikan metode paliatif pada penderita kanker.
Metode paliatif sendiri adalah cara pengobatan melalui aspek psikologi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita kanker dengan menghadirkan rasa tenang dan nyaman, tanpa harus merasa tertekan atas penyakit yang dideritanya.
"Kami mengemas ajang ini dengan konsep charity fun run yang bertujuan tidak hanya untuk memberikan kontribusi bagi sesama saja," kata perwakilan penyelenggara RetroRun, Mada Shinta Dewi selaku Country Manager PT Mundhiparma Healthcare Indonesia.
"Namun, kami ingin mengajak para peserta dan para survivor kanker yang berada di bawah naungan YKI (Yayasan Kanker Indonesia) untuk turut bergembira bersama. Sehingga mereka (penderita kanker) tidak pernah merasa sendiri menghadapi penyakitnya, karena banyak yang senantiasa peduli untuk membantu dalam penanggunglangan kanker," sambungnya.
Survivor kanker atau penderita kankker dari Yayasan Kanker Indonesia di acara RetroRun.
Sementara itu, RetroRun dinilai mampu menjaga keseimbangan hidup dan juga menjaga kesehatan bagi para penderita kanker yang ikut pada kegiatan tersebut. Akan tetapi, mereka hanya disarankan untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, yakni hanya 500 meter dari total jarak 3,5 kilometer (km).
"Tadi kita ada sekitar 30 survivor yang ikut. Ini juga untuk menjaga keseimbangan dan juga baik untuk kesehatan. Tadi kita hanya disarankan 500 meter, tetapi kalau ada yang bisa finis itu alhamdulillah," ujar Ibu Lina salah satu peserta RetroRun dari YKI kepada INDOSPORT.
RetroRun sendiri diikuti lebih dari 1000 peserta, dan berlangsung dari pukul 06.30 WIB di kawasan fX Senayan, Jakarta Selatan.