INDOSPORT.COM - Sudah 27 tahun berkiprah di dunia lari Indonesia, sosok Dedeh Erawati sudah puluhan kali sukses membawa nama harum Indonesia di kancah Internasional.
Memutuskan untuk keluar dari Pelatnas sejak 2016. Lantas, bagaimana kabar terkini dari Dedeh Erawati? Secara eksklusif kepada INDOSPORT, Dedeh bercerita.
"Kabar saya sekarang baik Alhamdulillah, siap semangat, dan sehat selalu, hahaha," seru Dedeh dengan antusias, Jumat (18/10/19).
Saat INDOSPORT bertemu langsung dengan Dedeh, ia nampak sedang menggunakan baju dinas dengan bet berlambang Pemprov DKI Jakarta. Setelah berbincang, diketahui kini ia bekerja sebagai staf di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Jatinegara.
"Kesibukan saya sekarang jadi orang kantoran. Setelah absen ke kantor, saya latihan lari selama dua jam lalu balik ke kantor sampai jam empat sore, lalu pulang,"
"Sehabis itu, kalau tidak lanjut latihan lagi saya sempatkan untuk menemani Diva (Renatta Jayadi) latihan di Pelatnas," jelas atlet senior yang mewakili Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 tersebut.
Sekadar informasi, Diva Renatta Jayadi, putri tunggalnya bersama Nunung Jayadi, atlet kawakan lompat galah Indonesia merupakan salah satu atlet cabor lompat galah yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2019 Manila, Filipina.
Selain sibuk bekerja sebagai orang kantoran, Dedeh mengungkapkan bahwa kini ia tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di Pasca-Sarjana Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Olahraga.
"Memang padat, tapi seru sekali ya dinikmati saja. Jadi, selain kerja kantoran dan latihan lari, saya sekarang juga sedang sibuk menyiapkan disertasi, lalu banyak mengisi seminar juga, terus kemarin baru saja terpilih jadi dewan etik di Komite Olahraga Indonesia," ucapnya lengkap.
Meski dipadati oleh segudang kesibukan, di tahun ini Dedeh masih aktif menyumbangkan medali untuk tanah air. Terakhir, ia mendapat Emas di Kejuaraan Dunia Master Atletik Indoor 2019 di Torun, Polandia di nomor lari gawang 60 meter putri pada Maret 2019.
Hingga kini, ia masih belum tahu sampai kapan ia akan aktif berkompetisi dan memutuskan untuk pensiun. Tapi yang jelas, usai gantung sepatu Dedeh sudah berencana untuk turun gunung menjadi pelatih.
"Maka dari itu, saya sih penginnya dikasih tugas sama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) untuk cari bakat ke daerah-daerah. Nanti saya yang turun untuk talent scouting, dan ketika dapat saya juga yang langsung melatih mereka sedari dasar,"
"Indonesia kurang sekali atletnya di cabor lari gawang, bisa dihitung jari. Bukan nggak ada ya tapi memang harus dicari karena banyak orang yang kurang paham cabor ini," ungkap Dedeh.
Menurutnya, Indonesia punya potensi yang besar untuk menguasai prestasi kelas dunia di bidang atletik, khususnya lari gawang.
"Bukan saatnya kita mikirin PON atau SEA Games, justru pelari Indonesia tuh sudah harus pasang taraf di tingkat Asia. Emas di Asian Games itu sudah harus mutlak punya Indonesia," beber Dedeh
"Nah kalau Asia sudah dibabat habis, jalan ke Olimpiade kan jadi lebih mudah. Tidak ada yang tidak mungkin menurut saya, karena saya saja bisa. Masa generasi di bawah saya tidak?" tutupnya.