INDOSPORT.COM - Atlet Italia, Lamont Marcell Jacobs, jadi raja baru di cabor lari 100m putra setelah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Ia tampil sebagai yang tercepat dalam sesi final yang digelar di Olympic Stadium, Minggu (01/08/21). Pria berusia 26 tahun ini mencatatkan waktu 9,80 detik, mengungguli dua pesaingnya, Fred Kerley (AS) dan Andre De Grasse (Kanada).
Otomatis, gelar manusia tercepat di lari 100m putra Olimpiade langsung tersemat pada diri Lamont Marcell Jacobs. Sebelumnya, predikat ini disandang Usain Bolt tiga edisi berturut-turut (Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016).
Bukan hanya itu, Jacobs juga mengukir sejarah sebagai sprinter pertama Eropa yang merebut emas Olimpiade sejak Linford Christie (Britania Raya) di gelaran Barcelona 1992.
Ia pun menjadi sprinter Italia pertama yang menjadi juara sejak Pietro Mennea merebut emas di nomor 200m Moskow 1980.
Berhasil memenangkan medali emas, ternyata ada kisah menyentuh di balik keberhasilan Jacobs di Olimpiade Tokyo 2020. Pasalnya, jelang bertanding di pesta olahraga akbar empat tahunan ini, ia baru bereuni dengan sang ayah yang sudah lama hilang.
“Kami baru bicara lagi satu tahun lalu dan ini membuat mental saya membaik. Kami telah membangun kembali hubungan kami yang baru,” ucap Jacobs, seperti diwartakan laman The Independent.
“Saya tidak pernah tahu siapa ayah saya karena kami hidup terpisah, namun hubungan kami menguat berkat pelatih mental saya. Dia bilang, salah satu hal yang harus saya lakukan adalah bertemu ayah saya,” tambahnya.
Pelatihnya pun memberi saran kepada Jacobs untuk pergi ke tempat favoritnya bersama sang ayah. Dengan begitu, ia akan bisa berlari cepat di Olimpiade.
Benar saja, omongan tersebut seperti sebuah nasihat sakti yang sangat manjur. Kini, mungkin ayah Lamont Marcell Jacobs bisa tersenyum bangga melihat putranya yang dahulu hidup renggang dan sangat jauh darinya berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.