INDOSPORT.COM - Meski lari dikenal sebagai olahraga yang sederhana, namun risiko terjadinya cedera kemungkinan juga bakal dialami oleh para pelari.
Seperti yang diketahui, lari merupakan jenis olahraga yang dinilai sangat mudah dilaksanakan sehingga membuatnya ramai peminat.
Namun sayangnya, masih banyak pelari yang acap kali mengabaikan soal teknik-teknik penting yang harus diterapkan ketika tengah berlari.
Oleh karenanya, tak sedikit pelari yang pernah mengalami pengalaman cedera sehingga harus vakum sementara waktu untuk berlari.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, Sp.KO, menjelaskan bahwa jika para pelari mencurigai adanya cedera selama latihan yang semakin lama semakin nyeri, maka disarankan segera berkonsultasi dengan dokter.
Hal tersebut bertujuan agar para pelari mendapatkan diagnosis, penanganan, dan terapi latihan yang tepat dan sesuai untuk pemulihan cedera.
Selain itu, dokter yang juga menangani atlet pelatnas PBSI itu juga menjelaskan beberapa jenis cedera yang kerap dialami oleh para pelari.
Untuk itu, berikut kami sajikan berbagai cedera yang umumnya terjadi pada pelari pemula ataupun professional.
Jenis Cedera yang Biasa Dialami Pelari
Cedera yang umum terjadi pada pelari biasanya menurut Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS, Sp.KO, di antaranya sebagai berikut:
- Plantar fasciitis, yaitu nyeri di bagian tumit kaki
- Patellofemoral pain syndrome atau runner’s knee, yaitu kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurun lutut
- Shin splint, yaitu nyeri di sekitar tulang kering dampak dari teknik berlari yang kurang tepat (heel strike)
- Iliotibial band syndrome, yaitu jaringan ikat (ligamen) yang memanjang dari tulang panggul ke tulang kering menjadi sangat ketat sehingga menggosok tulang paha dan terjadi kesakitan di daerah tersebut, dampak dari cedera overuse, otot bokong yang lemah, dan pemanasan yang tidak adekuat
- Achilles tendinitis, yaitu adanya nyeri di pangkal betis dampak dari cedera overuse dan otot betis yang lemah