x

Kisah Agus Prayogo: Dari Geng Motor, Masuk Tentara Hingga Cita-cita Main di Olimpiade

Minggu, 14 Agustus 2016 13:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo

Sebagai atlet lari, karier Agus Prayogo tidak usah diragukan lagi, ia menjadi juara SEA Games dalam 3 perode di 2009, 2011 dan 2015. Selain itu ia pernah memecahkan rekor nasional di nomor 5000 dan 10.000 meter pada kejuaraan Asian Games 2009 lalu.

Namun siapa sangka pria 31 tahun tersebut pernah hampir dikeluarkan dari sekolah saat masih duduk di kelas 3 SMP karena jarang masuk sekolah. Selain itu ia juga pernah bergabung dengan sebuah gang motor hingga akhirnya kembali fokus di cabang olahraga lari dan juga berkarier di bidang militer khususnya TNI AD.

Uniknya sebagai seorang atlet Agus Prayogo malah mengaku tidak hanya suka berolahraga tetapi menggilai musik rock. Band-band papan atas seperti Guns N Roses, Muse, Red Hot Chili Peppers, hingga Boomerang menjadi playlist wajibnya untuk membantu meningkatkan adrenalin dan juga sebagai penyemangat.

Berikut INDOSPORT menyajikan profil singkat pria yang juga menjadi brand ambassador beberapa merek dagang produk-produk sports yang cukup terkenal.


1. Awal Karier Hingga Putus Kuliah

Agus Prayogo

INDOSPORT: Bisa ceritakan sedikit mengenai awal berkenalan dengan cabang olahraga lari?

Agus Prayogo: Awalnya sekitar tahun 1995, waktu itu saya kelas 5 sekolah dasar di kampung dan yang namanya mainan kan ada musimnya seperti layangan, kelereng, dan kebetulan saat ikut lari sama teman-teman di klub. Akan tetapi ada banyak yang bosan, sama seperti saya. Akhirnya coba bertahan dan dapat kesempatan wakilin sekolah ikut lomba dan jadi juara satu, dari situ aku mikir tidak ada salahnya ikut olahraga ini.

INDOSPORT: Setelahnya apakah mulai fokus dan ikut klub profesional?

Agus Prayogo : Masuk SMP saya cari informasi kemudian coba ikut klub lari di Salatiga karena waktu itu yang paling bagus ada di sana dan keterima. 

INDOSPORT: Seperti apa tanggapan keluarga karena harus meninggalkan rumah di usia yang masih sangat muda?  

Agus Prayogo : Dari keluarga tidak ada masalah, mereka sangat support dan saya buktiin dengan mewakili nama Jawa Tengah, jadi juara nasional untuk pelajar di Popnas di Palembang 2001. Dari tingkat nasional kemudian mewakili Indonesia di tingkat Asean School Games dan juga juara 3 tahun beruntun sampai 2003.

INDOSPORT: Lantas bagaimana dengan pendidikan di samping giat berlatih setelah memutuskan sebagai seorang atlet?

Agus Prayogo: Kebetulan saya sejauh itu masuk sekolah yang benar-benar support dengan karier jadi diberi kelonggaran masuk sekolahnya setelah selesai latihan pagi misalnya. Dari SMA masih lancar saja hingga lanjut kuliah. kemudian ada kesempatan dipanggil masuk ke Pelatnas, akhirnya kuliah tidak selesai hanya sampai tiga semester saja. Waktu itu masuk kuliahan ambil manajemen akutansi di Salatiga.

INDOSPORT: Tentu sebuah keputusan besar memutuskan untuk berhenti kuliah dan masuk ke Pelatnas. Apakah itu mendapatkan pertentangan dari keluarga dan bagaimana rasanya memilih dua hal penting tersebut?

Agus Parayogo: Saya pikir untuk masuk ke Pelatnas itu susah sekali dan itu kesempatan yang besar jadi saya tinggalin kuliahnya. Dari keluarga tetap support, mereka menyerahkan semua keputusan di tangan saya karena itu juga untuk karier.


2. Masuk Pelatnas Hingga Punya Geng Motor

INDOSPORT: Bagaimana dengan kesan pertama dan keseharian setelah masuk ke Pelatnas?

Agus Prayogo: Di Pelatnas saya yang tadinya oke di junior ternyata berada di tiga besar karena ada teman-teman senior lebih bagus. Tetapi saya tetap gigih berlatih dan setelah 3 tahun sempat jenuh karena latihannya begitu saja.

INDOSPORT: Alasan merasa jenuh setelah berada di Pelatnas?

Agus Prayogo: Selain latihan yang begitu saja, saya sendiri waktu itu belum punya pekerjaan tetap, terus merasa kuliah tidak selesai kemudian prestasi masih underdog juga di timnas senior, belum juara nasional dan ajang lari sendiri belum seramai sekarang.

INDOSPORT: Selanjutnya?

Agus Prayogo: Sempat vakum dahulu, kemudian pulang ke Magelang sekitar 2005 dan waktu itu lagi ramai-ramainya geng motor. Jadi saya beli motor dan gabung sama mereka.

INDOSPORT: Apa alasannya sampai memutuskan ikut geng motor?

Agus Prayogo: Cuma untuk menghilangkan kobosanan, karena dari SD bisa dibilang masa kecil hilang karena harus fokus latihan dan lainnya jadi ingin enjoy sebagaimana anak muda sewajarnya. Jadi ikut geng motor, punya teman baru, dan rasain dunia yang berbeda. 


3. Ketemu Belahan Jiwa, Jadi Tentara dan Momen Tak Terlupakan

Peraih medali emas Sea Games 2015, Agus Prayogo.

INDOSPORT: Saat ini sudah berkeluarga, bisa ceritakan sedikit mengenai awal pertemuan dengan sang istri?

Agus Prayogo : Iya sekarang saya sudah punya satu anak. Ketemu sama istri sekitar 2005 saat masa jenuh dan ikutan geng motor, itu sebelum masuk ke militer. Tidak sengaja dikenalin teman, kemudian lanjut pacaran dan akhirnya sampai sekarang. Dia awalnya seorang bidan tetapi sekarang fokus mengurus anak yang sudah 3 tahun.

INDOSPORT: Lantas bagaimana bisa masuk dan menjadi anggota TNI AD?

Agus Prayogo : Saya kemudian dapat tawaran gabung di TNI AD, coba daftar dan akhirnya masuk 2007, setelahnya jalani pendidikan selama satu tahun hingga 2008 resmi jadi tentara dan mulai berdinas.

INDOSPORT: Seperti apa tugas anda sebagai anggota TNI AD?

Agus Prayogo: Kebetulan saya masuk di militer melalui jalur prestasi jadi setelah resmi berdinas mereka menempatkan di bagian jasmani. Saya saat ini tergabung di Kodam 3 untuk area Jawa Barat, pekerjaan saya di TNI AD tidak jauh dari olahraga misalnya mengecek kondisi fisik tentara dan semua yang berhubungan dengan jasmani.

INDOSPORT: Setelah menjadi tentara, apa yang membuat anda kembali ke cabang olahraga lari?

Agus Prayogo : Mereka (satuan tentara) terus support dan ingin saya harus tetap berpresatasi dan akhirnya saya kembali ikut seleksi Pelatnas lagi dan gabung ke timnas yang waktu itu berlatih buat SEA Games 2009 di Laos.

INDOSPORT: Setelahnya?

Agus Prayogo : Setelah jalani pendidikan 1 tahun di tentara, jiwa nasionalis saya lebih lebih tinggi. Itu juga yang akhirnya yang membuat saya bisa juara SEA Games 2009 padahal juara PON juga belum pernah. Terus lanjut pecahain 2 rekor nasional dan 2 medali emas di SEA Games 2011, 2 emas di PON Riau 2012  dan terakhir SEA Games 2015 juara di nomor 10.000 meter.

INDOSPORT: Momen apa saja yang menurut anda yang menjadi saat terbaik selama menjadi seorang atlet lari?

Agus Prayogo : Momen saat berdiri di atas podium pada ajang internasional. Rasanya senang dan enjoy sekali waktu hormat ke bendera dan lagu Indonesia berkumandang di negara orang.
 


4. Suka Musik Rock dan Incar Olimpiade 2020

Peraih medali emas Sea Games 2015, Agus Prayogo melakukan selebrasi dengan hormat tanda terima kasih kepada Indonesia.

INDOSPORT: Bagaimana menjalani karier sebagai seorang atlet dan menjadi seorang tentara?

Agus Prayogo: Kalau di militer itu sifatnya bela negara jadi selagi saya dibutuhkan negara, saya akan melakukannya. 

INDOSPORT: Apakah ada keinginan untuk berlaga di Olimpiade 2020 setelah tahun ini catatan waktunya tidak tercapai?

Agus Prayogo: Saya sendiri tidak cukup puas hanya juara di Asia Tenggara. Setiap atlet pasti ingin merasakan Olimpiade. Kemarin hampir melaju di nomor marathon dan itu nomor baru jadi saya perlu latihan lagi dan target pribadi mudah-mudahan bisa lolos kualifikasi dan ke Olimpiade 2020 di Tokyo.

INDOSPORT: Selain lari apakah suka olahraga lain semisal sepakbola dan sebagainya?

Agus Parayogo : Saya sebenarnya tidak terlalu suka olahraga (sambil tertawa). Saya lebih suka musik, paling main gitar. Kalau band favorit yang lawas seperti Guns N Roses, Red Hot Chili Peppers, Muse, kalau dalam negeri suka Boomerang, Bondan Fade 2 Black. Suka yang rock untuk jadi penyemangat sekaligus buat naikin adrenalin.

OlimpiadeWawancara KhususLariAgus PrayogoOlimpiade 2020Pasukan Sehat

Berita Terkini