Cantik dan Berprestasi, 4 Srikandi Lari Estafet Siap Harumkan Indonesia di Asian Games 2018
Kontingen Indonesia berhasil menambah perolehan emas dari cabang atletik pada 18th Asian Games Invitation Tournament dari nomor lari estafet 4X100 meter puteri, yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (14/02/18).
Empat wakil Indonesia, Jeany Nur Aini, Yuliana, Tyas Murtiningsih, dan Lusiana Satriani berhasil finish dengan catatan waktu 46,42 detik.
Keempat perempuan cantik ini akan menjadi srikandi-srikandi Indonesia yang akan berlaga di Asian Games yang akan digelar Agustus 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang.
Untuk mengenal sosok keempat srikandi ini, berikut INDOSPORT merangkum profil keempat sprinter cantik nan berprestasi ini.
1. Lusiana Satriani
Lusiana adalah wakil dari Sumatera Barat. Ia pernah menjuarai nomor lari 200 meter putri pada kejuaraan atletik Jawa Timur Open 2012 lalu di GOR Delta, Sidoarjo.
Sprinter kelahiran Payakumbuh, Sumbar, 6 September 1991 itu kini merupakan mahasiswa di Univesitas Negeri Padang dan tercatat sebagai atlet PPLM Sumbar.
2. Tyas Murtiningsih
Tyas pernah meraih berbagai kejuaraan di cabang lari. Salah satunya ia memenangi lari 200 meter putri mewakili Jawa Barat pada 2016 lalu.
Ia mengaku selalu menerapkan latihan khusus kala dirinya mau bertanding. Ia biasanya lari berkeliling lapangan di dekat rumahnya sebanyak 20 kali sehari.
3. Yuliana
Yuliana adalah seorang mahasiswi di Univesitas Negeri Jakarta. Ia sudah menekuni dunia lari sejak kecil. Tak ayal, dirinya bisa masuk ke tim nasional lari estafet putri di ajang persiapan Asian Games 2018 mendatang.
Sprinter asli Lombok Timur ini rupanya tinggal mandiri di Jakarta karena harus berkuliah dan jauh dari orang tua. Namun hal ini rupanya tak menjadi hambatan untuknya untuk tetap berpestasi di bidang akademik dan non akademik.
4. Jeany Nur Aini
Jeany menjadi sprinter yang paling muda di antara ketiga rekannya yang lain. Usianya baru menginjak 17 tahun. Jeany berhasil meraih emas di kejuaraan Atletik Junior 23-26 Maret 2016 lalu.
Jeany mengaku bakatnya ini sudah tumbuh sejak dirinya dikejar anjing dekat rumahnya. Sejak saat itu, sang Ibu mengetahui lari cepatnya. Jeany pun rutin mengikuti latihan.
Jadi yang paling muda tak membuatnya minim prestasi, Jeany pernah menjuarai beberapa kejuaraan. Total sudah ada empat gelar juara yang sudah ia dapatkan.
Beberapa di antaranya, seperti medali emas Kejurnas Remaja dan Junior 2014 nomor 100 meter (12,21 detik), dua emas PON Remaja 2014 (100 meter dan 200 meter), medali emas Kejurnas Remaja dan Junior 2015 nomor 100 meter (12,18 detik), dan Emas Kejurnas Remaja dan Junior 2016 nomor 100 meter (12,11 detik).