INDOSPORT.COM - Petarung kelas atom wanita Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol membidik torehan rekor di ajang MMA. Untuk itu ia berharap mendapatkan dukungan dari kerumunan pendukung tuan rumah ketika dia memasuki ring di ONE: DAWN OF VALOR 25 Oktober mendatang.
Petarung yang kerap disapa Thati ini memang mengambil bagian dalam ONE DAWN OF VALOR yang berlangsung di Istora Senayan nanti. Dia akan menghadapi Bozhena "Toto" Antoniyar dari Myanmar.
Petarungan MMA ini sendiri memang syarat gengsi. Sebab laga ini dalam ajang pembuktian sebagai kontestan penting untuk menentukan calon pesaing berikutnya untuk menjadi juara dunia wanita di kelas Atomweight.
“Berlaga di Jakarta selalu menjadi sesuatu yang saya nantikan. Selalu bagus untuk bertanding di rumah. Berkompetisi di Jakarta, bagi saya, pasti lebih nyaman karena saya tahu bahwa banyak keluarga saya akan ada untuk mendukung dan menyemangati saya," kata Priscila.
Dengan dukungan tersebut, dia berjanji untuk memberikan penampilan yang akan diingat oleh para penggemar dari kota kelahirannya tersebut. Petarung 31 tahun inu berjanji memberikan penampilan terbaik.
"Tentu saja, saya akan menunjukkan yang lebih dari saya kepada penonton. Apa yang bisa saya janjikan kepada para penggemar di Jakarta adalah bahwa saya akan menunjukkan penampilan terbaik saya pada tanggal 25 Oktober nanti,” kata Priscilla.
Kemenangan impresif Priscilla atas Nou Srey Pov pada laga sebelumnya, dan apabila menang atas Antoniyar nanti di Jakarta akan membuat catatan rekor tersendiri yaitu dua kemenangan beruntun dan keempat di lima laga terakhir, dan itu ia harapkan akan bisa mendorongnya ke status penantang juara dunia.
"Mudah-mudahan, jika bisa cukup mengesankan dalam kemenangan nanti, itu akan cukup bagi saya untuk dianggap sebagai pesaing utama di kelas atom," jelasnya.
Meski begitu Priscila tak mau terlalu jemawa. Dia juga mewaspadi kekuatan sang lawan.
"Bozhena Antoniyar adalah petarung yang sangat bagus. Dari apa yang saya tahu, dia adalah striker berbahaya, dia adalah petinju hebat dari negaranya Myanmar, jadi saya benar-benar harus berhati-hati dengan pergerakan tangannya," kata Priscilla.