25.5K

Punya Otot Seperti Popeye, Binaragawan Ini KO Hanya dalam 3 Menit!

Sabtu, 26 Oktober 2019 19:29 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© RT Sports
Binaragawan kontroversial dari asal Rusia, Kirill Tereshin, kembali mencuri perhatian lantaran KO (Knock Out) hanya dalam waktu tiga menit saja dalam pertarungan Mix Martial Arts (MMA). Copyright: © RT Sports
Binaragawan kontroversial dari asal Rusia, Kirill Tereshin, kembali mencuri perhatian lantaran KO (Knock Out) hanya dalam waktu tiga menit saja dalam pertarungan Mix Martial Arts (MMA).

INDOSPORT.COMBinaragawan kontroversial dari asal Rusia, Kirill Tereshin, kembali mencuri perhatian lantaran KO (Knock Out) hanya dalam waktu tiga menit saja dalam pertarungan Mix Martial Arts (MMA).

Binaragawan yang dijuluki ‘Popeye’ karena memiliki otot bisep yang super besar lengan besar tersebut nyatanya tak membuktikan apapun dalam sebuah pertarungan MMA lokal di sebuah gym di kota Abakan, Rusia.

Kala itu Tereshin berhadapan dengan Vasiliy Kamotskiy yang juga merupakan seorang tentara. Sejak pertarungan di mulai keduanya saling memberikan serangan, sebagaimana dilansir dari RT Sports.

Tereshin sempat mencoba menyerang Kamotskiy namun sang lawan berhasil menghindar. Namun tak lama setelah itu Kamotskiy mengerahkan teknik kuncian lengan yang akhirnya membuat si Popeye menyerah dalam waktu tiga menit saja.

Sebelumnya, Tereshin dikabarkan terancam mengalami kecacatan karena memiliki otot bisep seperti Popeye dengan cara instan dan berbahaya. Usai membuat pengakuan bahwa otot bisepnya yang besar seperti tokoh kartun Popeye itu di dapatkan dengan cara menyuntikkan lengannya dengan synthol.

Synthol sejenis minyak sintetis yang terdiri dari 85 persen minyak trigliserida, 7,5 persen lidokain dan 7,5 persen Benzil alkohol, membuat ototnya membesar sebanyak 25,4 cm hanya dalam waktu 10 hari.

Seorang dokter bernama Yuriy Serebryanskiny telah memperingatkan bahwa menyuntikkan minyak synthol dapat menyebabkan emboli paru (penyumbatan darah dari jantung ke paru-paru), kerusakan saraf, infeksi, sklerosis lipogranuloma, stroke, dan kista berisi minyak atau bisul otot.