INDOSPORT.COM – Banyak kisah yang terukhir dalam dunia Mixed Martial Arts (MMA), salah satunya ialah cerita para mantan militer yang memutuskan untuk banting stir demi menjadi petarung seni bela diri campuran.
Sudah tak mengherankan lagi jiwa saat ini banyak petarung MMA yang dulunya merupakan mantan militer, yang memutuskan untuk banting stir karena alasan karier maupun hanyalah sebuah obsesi.
Pengalaman karier mereka sebagai militer ternyata terkadang memberikan keuntungan tersendiri, lantaran telah memiliki bekal ilmu serta fisik yang terlatih membuat mereka tak kesulitan dalam menggeluti profesi barunya.
Bahkan sederet nama mantan militer begitu tenar di promotor MMA terbesar dan paling bergengsi di dunia yakni Ultimate Fighting Championship (UFC).
Melansir dari laman Military, berikut INDOSPORT sajikan empat ulasan mantan militer yang banting stir dan meraih kesuksesan di ajang UFC:
- Liz Carmouche (U.S Marines)
Liz Carmouche atau yang memiliki julukan Girl-Rilla itu sebelumnya bekerja di Korps Marinir Amerika Serikat (AS) sebagai aviation electrician selama lima tahun, dan pernah bertugas dengan melakukan tiga tur di Timur Tengah.
Kemudian pada 2010 ia memulai debutnya sebagai petarung MMA dan berkompetisi di kelas Flyweight dan Bantamweight dengan memenangkan tiga pertandingan melalui submission dan Knock Out.
Pertandingannya yang paling terkenal ialah saat berhadapan dengan Ronda Rousey, di mana laga tersebut menjadi pertarungan wanita pertama dalam sejarah UFC.
menjabat sebagai tukang listrik helikopter di Marinir dan melakukan tiga tur di Irak, dan dia melawan Ronda Rousey dalam pertarungan wanita pertama dalam sejarah UFC. Sayangnya ia harus kalah lewat keputusan submission (armbar).
- Randy Couture (U.S Army)
Randy Couture merupakan seorang mantan anggota Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berpangkat sersan selama enam tahun sebelum terjun ke dunia MMA.
Kariernya di dunia MMA cukup mulus lantaran ilmu seni bela dirinya telah ia dapatkan saat masih menjadi anggota militer. Couture juga mampu menyabet enam gelar di kelas berbeda.
Ia bahkan mencatatkan sejarah sebagai petarung UFC yang memenangkan gelar dalam dua kelas berat yang berbeda bersama rekan sejawatnya yakni BJ Penn.
Randy Couture telah memutuskan pensiun dan berakhir menjadi komentator UFC. Selain itu dirinya juga sempat membintangi beberapa film action seperti The Expandables. Menurut kabar terbaru, ia kini tengah menjalani masa pemulihan usai didianogsa menderita penyakit jantung.
- Jorge Rivera (U.S Army)
Jorge Rivera merupakan mantan militer angkatan darat yang dulunya beroperasi dengan alat berat terutama tank. Ia diibaratkan sebagai mata dan telinga komandan di medan perang, menjadi pengintai dan melacak pergerakan dan aktivitas musuh serta membantu mengamankan dan mengangkut amunisi.
Ia kemudian memulai debutnya di UFC 44 kala meraih kemenangan lewat keputusan bulat atas David Loiseau pada 2003. Rivera terus melanjutkan pertarungannya di UFC hingga tahun 2012.
Setelah menjelajah di dunia militer dan MMA, ia memutuskan untuk berhenti dari dunia tarung dan kemudian pensiun pada tahun 2012.
- Brian Stann (U.S Marines)
Brian Stan merupakan seorang mantan kapten mirinir yang cukup ‘melegenda’ di Amerika Serikat berkat aksinya di medan perang di Irak. Ia kemudian memutuskan meninggalkan tugas aktif di Korps Marinir pada Mei 2008.
Stann pernah dianugerahi penghargaan bintang perak yang merupakan penghargaan tertinggi ketiga untuk keberanian dalam medan pertempuran.
Ia kemudian menjajal dunia MMA pada tahun 2006, saat Stann masih aktif di dunia militer. Pertempurannya di atas octagon ia lakukan saat mengambil waktu cuti dari pekerjaan utamanya.
Brian Stann mulai menekuni pekerjaan sampingannya pada 2008 atau setelah pensiun sebagai militer, dengan menjalani debutnya di ajang UFC hingga tahun 2013 dengan catatan nilai 12-6-0.
Setelah itu Brian Stann memutuskan untuk menjadi komentator hingga 2017, dan melanjutkan kariernya sebagai pengusaha dibidang properti hingga saat ini.