INDOSPORT.COM – Petarung MMA asal Rusia, Khabib Nurmagomedov bisa saja langsung menjadi kaya raya atau crazy rich, jika ia menerima tantangan rematch melawan Conor McGregor.
Sejak kemenangannya dari McGregor lewat submission di UFC 229 pada 6 Oktober 2018, Khabib memang menerima banyak tawaran untuk kembali menggelar pertarungan ulang, mengingat keduanya memiliki persaingan tensi panas, yang seru jika kembali di bawa ke atas octagon.
Namun nampaknya duel ulang antara dua petarung kelas ringan tersebut nampaknya tak akan pernah terjadi. Setelah Khabib dengan tegas menolak kembali bertarung dengan McGregor di ajang The Ultimate Fighter (TUF).
The Ultimate Fighter merupakan sebuah reality show di mana petarung MMA profesional melatih peserta hingga jadi juara. Dana White selaku bos UFC berencana untuk memproduksi acara ini, dan tertarik untuk mengundang Khabib serta McGregor untuk menjadi pelatih.
Akan tetapi tawaran tersebut langsung di tolak oleh Khabib, sembari mengatakan bahwa dirinya tak akan melakukannya meski diiming-imingi bayaran milyaran maupun diberi hak kepemilikan UFC, lantaran dirinya tak mau memberikan panggung kepada McGregor.
“Berpartisipasi di TUF bersama Conor McGregor? Itu akan menguntungkan McGregor. Dia akan mendapat perhatian lagi dan tentu saja saya tidak ingin melakukannya,” kata Khabib Nurmagomedov, dilansir dari MMA Junkie.
“Saya tak akan memberikan panggung kepada McGregor meski ditawari bayaran 5 juta dolar AS (Rp73 triliun) atau kepemilikan UFC, tetap akan saya tolak. Saya telah mengalahkannya dan itu jawabannya. Saya memiliki banyak tantangan selanjutnya, tapi bukan McGregor,” tambahnya.
Padahal jika The Eagle menerima tawaran tersebut, maka harta kekayaan bisa semakin melimpah yang didapatkan dari bayaran serta hasil dari Pay Per View (PPV) yang meraup banyak keuntungan.
Namun Khabib bukanlah petarung yang mata duitan dan mengagungkan uang, karena aginya, kemenangan atas Conor McGregor sudah menjawab bahwa The Notorious hanya pandai membual.
Khabib Nurmagomedov sendiri tengah berlatih keras sebagai persiapannya melawan Justin Gaethje di UFC 254 pada 25 Oktober dan berlangsung di Pulau Yas, Abu Dhabi.