Cerita Perjuangan Khabib Bela Islam dan Rencana Terselubung Almarhum Ayah
Tapi apa yang membuat Khabib begitu istimewa bukan hanya kinerja profesionalnya sebagai atlet UFC tapi juga perilakunya di luar. Khabib tak malu menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim, berkomitmen, pekerja keras, dan sukses.
Khabib baru-baru ini diwawancarai mengenai dampaknya sendiri dalam masyarakat dan apakah dia setara dengan Muhammad Ali, legenda tinju yang juga dikenal sebagai seorang muslim yang rendah hati dan membela kaum kulit hitam yang tertindas.
The Eagle menolak untuk dibandingkan dengan Ali.
"Untuk dapat dibandingkan dengannya, saya harus kembali untuk tahun-tahun itu dan menjadi kulit hitam dan jadilah juara. Setelah itu, kita akan melihat bagaimana saya akan bersikap dalam situasi seperti itu," ujar Khabib.
Khabib lebih senang dianggap sebagai sosok atlet sederhana dan tak pernah melupakan sang pencipta yang telah memberikan segala rezeki untuknya.
Kata-kata 'alhamdulillah', 'insya Allah', yang sering diucapkannya menunjukkan bahwa kesuksesannya hanya datang dari Allah sambil mengenakan topi papakha yang merupakan warisan tradisionalnya sebagai muslim asal tanah kelahirannya.
Khabib tampil berjanggut dengan pakaian tradisional Dagestan, memuji Tuhannya, dan religius di tengah banyaknya serangan untuknya dari petarung lainnya.
Untuk saat ini saja, pengaruh Khabib melampaui olahraganya. Abdulmanap sang ayah yang sudah tiada tentu tak akan berhenti bersyukur untuk anak yang dibanggakannya itu.